Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah Si Belah Mencari Tuhan [Bagian Satu]

10 Agustus 2020   22:08 Diperbarui: 19 Agustus 2020   03:09 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Itu sih cuma gosip recehan Abad ini, ceritain yang lain donk, Mas. Cerita yang lebih berbobot dan tidak murahan serta tidak menyinggung perasaan kaum Hawa seperti dua cerita tadi," kata Perempuan muda itu sambil tersenyum kepada lawan bicaranya.

"Cerita tentang Si Belah mau?" tanya Jabrik sambil menelan air ludahnya sendiri saat melihat dada Perempuan muda yang mengenakan kemeja kotak-kotak berwarna biru tua yang terlihat begitu membusung di depannya.

"Si Belah itu nama orang?" tanya Perempuan berambut sebahu ini yang secara reflek langsung memeriksa kancing-kancing  baju di dadanya. Perempuan itu merasa jengah dengan tatapan lelaki di depannya itu.

Perempuan cantik yang memiliki model rambut ala polwan untuk memberikan kesan rapi, sopan, sekaligus bersahaja, kepada para pelanggan yang mengunjungi Warung Kopi nya ini kuatir Jabrik melihat belahan dadanya dari balik kancing-kancing bajunya yang mungkin tanpa sengaja ada yang  terbuka dengan sendirinya, karena tidak sanggup menyembunyikan payudara miliknya yang memiliki ukuran 36 B.

"Bukan, lebih tepatnya sebutan. Ngomong-ngomong nama Mbak Siapa?" tanya Jabrik sambil mengulurkan telapak tangan kanannya, mengajak Perempuan muda yang memiliki payudara indah yang tengah duduk di depannya itu bersalaman.

"Oo, kayak nama Ikan, hihihi.. namaku Nengsih tapi biasa dipanggil Oneng, Mas."

"Oo, Aku Jabrik," jawab Jabrik, sambil menjabat erat tangan Oneng.

"Nama orang kok Jabrik? Kaya nama Ayam  jago tetanggaku di kampung Hihihi..." kata Oneng sambil tertawa saat melihat rambut Lelaki di depannya ini sedikit ikal bergelombang tapi memiliki nama panggilan “Jabrik”, sangat tidak sesuai tampilan dengan nama panggilannya. Biasanya laki-laki di panggil "Jabrik" itu kalau rambutnya agak gondrong dan acak-acakan, kaya  "Si Jabrik" ayam jago di kampungnya itu, yang bulu-bulunya tidak seperti ayam jago pada umumnya.

Dan seperti dugaan Oneng sebelumnya, ternyata apa yang Ia pikirkan tentang Lelaki muda di depannya ini menjadi nyata. Ketika Oneng hendak menarik tangannya dari genggaman tangan Lelaki di depannya ini, Ia merasa sedikit kesulitan untuk melepaskan genggaman tangan orang yang baru saja dikenalnya ini. Jabrik sepertinya enggan untuk melepaskan genggamannya di jemari Perempuan muda ini. Semakin ditarik tangannya untuk lepas dari genggamannya, Jabrik semakin kencang memegang tangannya.

"Ada banyak versi tentang kisah Si Belah ini di berbagai belahan dunia lainnya," kata Jabrik, sambil membolak-balik jemari tangan Oneng yang terlihat putih mulus dan terasa begitu halus di telapak tangannya.

Oneng berusaha menarik-narik telapak tanganya, tapi Jabrik tetap cuek dan seperti pura-pura tidak mengetahui lawan bicaranya yang sedari tadi terus berusaha untuk melepaskan genggaman tangannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun