Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menulislah Jika Tidak Ingin Dilupakan

3 Juni 2020   22:12 Diperbarui: 4 Juni 2020   01:02 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menulislah_Warkasa1919

Sejarah tidak pernah malas untuk mencatat semua perubahan yang pernah terjadi di dunia. Tanpa catatan, mungkin perubahan yang pernah ada itu hanyalah cerita omong-kosong yang kebenaran dan kesahihan ceritanya tak bisa dipercaya dan dipertanggungjawabkan.

Selama kurang lebih 350 tahun lamanya Belanda menjajah Indonesia. Dan hingga saat ini Belanda masih memiliki catatan-catatan yang paling kecil sekalipun dari suatu negeri yang pernah mereka jajah sebelumnya.

Belanda dikenal disiplin dalam menulis dan menyimpan arsip, sedang Indonesia dikenal pemalas menulis, apalagi menyimpannya sebagai arsip. Dengan begitu, sejarah akan berpihak kepada yang menulis dan akan mengabaikan mereka yang hanya bicara tanpa bukti tertulis.

Artinya apa?

Maka menulislah! 

Sebab sesungguhnya, dengan menulis, kita sedang menyusun sejarah kita sendiri agar kita tetap ada.

Mungkin banyak diantara kita yang ingin menulis tetapi tidak tau bagaimana cara untuk memulainya. Menulis memang bagi sebagian orang bukanlah perkara yang mudah, sebab selain harus mencurahkan segala ide dan pemikiran yang ada di dalam otak kita kedalam tulisan, agar maksud dan tujuan kita tersampaikan ke pembaca, untuk menjadi penulis yang baik tentu kita juga harus mengetahui beberapa kaidah yang harus kita ketahui.

Seringkali kita merasa minder, bahkan akhirnya mundur karena merasa belum bisa mengaplikasikan Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD) kedalam tulisan kita. 

Beberapa alur yang mungkin tidak runtut, serta gaya penulisan yang mungkin masih banyak memplagiat gaya tulisan orang lain, mungkin adalah hal-hal yang sering membuat kita akhirnya mundur secara teratur dari keinginan menulis yang awalnya begitu menggebu-gebu.

Padahal jika tidak kita mulai dari sekarang, kapan lagi?

Sebenarnya ada beberapa cara yang bisa kita lakukan, agar dapat menuliskan gagasan kita, walaupun itu mungkin belum baik dan benar seperti para penulis yang memang melakukan kegiatan menulis itu sudah seperti makan dan minum di dalam kehidupan sehari-harinya.

Yang pertama, mulailah dengan menulis dari apa yang kita rasakan, dengar dan lihat di sekeliling kita. Sebab menulis itu memang tentang membagikan apa yang kita rasakan, apa yang kita dengar, dan apa yang kita lihat kepada orang lain melalui sebuah tulisan.

Selanjutnya jika kita sudah mulai membiasakan diri untuk menuliskan apa saja yang kita rasakan, lihat dan dengar dari segala sesuatu disekeliling kita, maka mulailah untuk mempelajari lebih dalam mengenai EYD yang benar, agar tulisan kita kedepannya akan semakin baik lagi.

Di dalam menulis, pilih dan gunakanlah kata-kata yang mudah dimengerti oleh orang lain, sebab menulis itu adalah menuangkan gagasan yang ada di dalam pemikiran otak kita ke dalam bentuk tulisan, agar mampu di mengerti oleh orang lain dengan cara membaca tulisan kita. 

Maka dari itu, mulailah menulis dengan menggunakan kalimat yang sederhana, jangan mengunakan kalimat yang bertele-tele, sebab itu hanya akan membuat orang malas membaca tulisan kita.

Sebaiknya gunakan gaya bertutur agar lebih mudah diterima oleh para pembaca, gunakan bahasa yang komunikatif, jangan terlalu menggunakan bahasa yang terlalu formal dan kaku, sebab itu hanya akan membuat pembaca merasa seperti sedang di "ceramahi",  bukannya sedang diajak berbicara melalui tulisan kita.

Dan yang terakhir, berusahalah untuk tetap menjadi diri sendiri, walaupun mungkin pada awalnya tulisan-tulisan kita itu terasa aneh dimata para pembaca dan penulis lainnya. 

Boleh saja kita belajar atau sedikit meniru gaya bahasa dan teknik penulisan orang lain, tapi sebaiknya jangan sampai menbuat kita tidak memiliki ciri khas, sebab setiap orang itu memiliki gaya bahasa dan teknik penulisan yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Maka dari itu tetaplah menjadi diri sendiri disetiap karya-karya tulis kita, sebab ciri khas ditulisan kita itulah yang  kelak akan membuat kita tetap ada.

#aliz event for library

Bahan Bacaan: 1

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun