Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Rindu Silaturahmi dan Kenakalan Mereka

26 Mei 2020   16:48 Diperbarui: 26 Mei 2020   16:48 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memang Idul Fitri 1441 Hijriah yang sudah kita rayakan pada hari Minggu, 24 Mei 2020 lalu merupakan momen Idul Fitri yang paling berbeda dari momen-momen hari raya sebelumnya. Bukan hanya kita, presenter dan jurnalis Najwa Shihab juga ternyata merasakan hal yang sama, merasakan suasana Lebaran di rumah akibat pandemi Covid-19. Apalagi kita yang cuma masyarakat biasa?

Tahun ini kita harus menerima kenyataan, bahwa Lebaran tahun ini terasa sangat berbeda dari tahun -- tahun sebelumnya. Dan mungkin karena banyak menghabiskan waktu di dunia maya, saya jadi tau kegiatan beberapa orang yang memang menjadi idola saya, salah satunya mbak Nana ini. 

Lewat media, dari salah satunya foto-foto unggah di akun Instagram-nya, saya jadi tau jika putri kedua dari ulama besar ini mengerjakan salat Idul Fitri di pekarangan rumah kakaknya, Najelaa Shihab dengan Imam dan khatib, Fathi Assegaf yang merupakan cucu pertama ayahandanya.

Dari foto-foto yang di unggah oleh putri kedua Quraish Shihab itu terlihat jika Najwa Shihab sedang bersama ibundanya, Fatmawati Assegaf, serta kakak dan adiknya yang terlihat kompak dengan memakai busana muslim berwarna pink lengkap dengan warna jilbab yang terlihat senada. 

Begitupun dengan tampilan buah hati mereka. Dan saya terkesan dengan kalimat di unggahan fotonya, Najwa mendoakan agar di hari raya ini warganet juga dapat melaluinya dengan penuh khidmah meski di tengah situasi sulit seperti saat ini.

Lebaran tahun ini memang terasa berbeda dengan Lebaran di tahun-tahun sebelumnya. Menurut beberapa sumber di media, sebanyak 83 persen masyarakat Indonesia ternyata telah memilih untuk tidak melakukan kegiatan mudik dan mengikuti anjuran pemerintah yang meminta warganya untuk tidak mudik dan merayakan hari Raya Idul Fitri 1441 H / 2020 M ini tanpa perlu harus mudik ke kampung halamannya.

Tetapi  walaupun ada anjuran agar Lebaran tahun ini di rayakan di rumah, tanpa harus mudik ke kampung halaman, namun hal itu tidak boleh menyurutkan semangat kita untuk  tetap terhubung dan melakukan silaturahmi dengan keluarga kita di kampung halaman sana.

Setelah Kepo dengan urusan orang lain di luar sana, mari kita kembali ke urusan kita, setelah melakukan salah satu kegiatan yang sepertinya sudah termasuk 'wajib' kita lakukan di Hari Raya, seperti melakukan shalat Ied berjamaah, yang tentunya untuk tahun ini hanya bisa kita lakukan bersama keluarga di lingkungan rumah saja, salah satu kegiatan lainnya adalah menyantap makanan dan minuman yang memang biasanya khusus kita sediakan saat Lebaran telah tiba. 

Seperti makan ketupat bersama-sama anggota keluarga lainnya. selanjutnya mengunjungi keluarga besar lainnya di hari raya pertama, itupun kalau tidak keburu ada tamu yang datang mengunjungi kita di rumah, jika tamu-tamu sudah keburu datang, maka biasanya kita harus menunda dulu acara untuk keluar rumah di hari raya pertama ini.

Dulu saya selalu berpikir, "kapan ya mereka pamit pulang, agar saya dan anggota keluarga ada kesempatan untuk keluar rumah sebentar, biar bisa berkunjung ke saudara-sauadara lainnya yang lebih tua dari saya."

Di tengah pandemi Covid-19 dan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB yang telah di berlakukan oleh pemerintah, tanpa sadar saya merasa rindu dengan hal-hal yang terjadi di lebaran tahun-tahun sebelumnya. 

Dulu saya suka jengkel pada beberapa hal ini, beberapa hal itu antara lain; biasanya setelah selesai salat Ied berjamaah di tanah lapang atau Masjid, kita selalu melakukan salam-salaman dulu dengan para tetangga sebelum sampai kerumah kita, padahal terkadang perut udah keroncongan karena ingat Ketupat lebaran serta Opor ayam dan teman-temannya itu sudah sejak pagi terlihat menggoda selera.

Dan biasanya, baru selesai makan ketupat dan lain-lainnya, tamu-tamu sudah keburu datang dengan membawa anak-anak kecilnya, yang terkadang anak-anak kecilnya yang begitu lincah dan aktif itu suka membuat saya sedikit merasa cemas melihat tingkah laku mereka. 

Anak-anak kecil yang terlihat begitu riang gembira itu suka memasukan benda apa saja yang di pegangnya ke dalam kolam ikan di depan rumah ataupun kedalam Aquarium di dalam rumah. 

Dan alhasil, biasanya setelah para tamu pulang atau setelah Lebaran usai, saya terpaksa harus menguras isi kolam atau membersihkan Aquarium, karena tidak tega melihat ikan-ikan di dalamnya yang sepertinya protes kepada saya. Hihihi... untung para ikan itu tidak pandai berbicara, kalau sempat mereka bisa berbicara, bisa-bisa saya tidak bisa tidur mendengarkan suara-suara teriakan mereka di dalam kolam sana.

Dan hal rutin lainnya, biasanya jika Lebaran telah tiba maka saya akan menyapu rumah dan terkadang harus mengepel lantai hingga dua kali setiap harinya, pagi dan sore hari ketika sedang tidak ada tamu di rumah kita, kata pepatah, "Banyak anak atau banyak anggota keluarga banyak rezeki" tapi jika Lebaran telah tiba, semakin banyak tamu yang datang ke rumah kita, maka akan kita harus semakin rajin untuk membersihkan rumah dan lantai agar tamu-tamu yang datang kemudian tidak menggunjingkan kita karena rumah kita terlihat jorok di mata mereka.

Untuk berjabat tangan, sungkem, atau berpelukan memang tidak bisa kita lakukan di Lebaran tahun ini, tapi untuk sekedar bersilaturahmi sepertinya masih bisa kita lakukan secara virtual, sehingga untuk merayakan suasana Lebaran dengan tetap saling bermaaf-maafan seperti tahun-tahun sebelumnya masih tetap terjaga. Tapi beberapa momen 'menjengkelkan' tadi tidak bisa kita gantikan dengan silaturahmi secara virtual yang lagi marak seperti saat ini.

Dan itu adalah kebiasaan jelek saya di Lebaran tahun-tahun sebelumnya yang justru saya rindukan di Lebaran tahun ini. Teman-teman sebaiknya jangan meniru atau mencontoh perilaku jelek saya, yang suka jengkel seperti itu ya. 

Sebab setelah para tamu sedikit yang datang tahun ini, serta anak-anak kecil yang dulunya terlihat begitu 'nakal' di mata saya  tidak terlihat berlari-lari di dalam rumah ini, ternyata di saat suasana 'Lebaran Nyepi' seperti saat ini saya justru merindukan kenakalan dan keceriaan anak-anak 'nakal' itu di rumah saya.


Bahan bacaan; 1

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun