Tidak terasa sudah beberapa bulan wabah corona ini merajalela, penulis sangat prihatin dengan banyaknya korban yang berjatuhan setiap harinya. Dan entah harus menyalahkan siapa, karena penulis sendiri ikut merasakan, bahwa masyarakat kita memang seakan "menyepelekan" wabah ini.Â
Terbukti dengan masih banyaknya masyarakat yang bepergian keluar rumah tanpa menggunakan masker, padahal pemerintah pusat dan daerah sudah memberi pengertian kepada masyarakat untuk berdiam diri di rumah serta mengurangi aktifitas di luar rumah.
Dan jikapun terpaksa harus keluar rumah sebaiknya menggunakan masker untuk melindungi pernapasan kita. Hal itu bertujuan untuk memotong mata rantai dari penyebaran virus corona ini.
Dari informasi yang tersebar di berbagai media. Salah satu dari beberapa gejala virus corona ini ditandai dengan demam dan suhu tubuh yang melebihi 38 derajat celcius, bahkan ada yang tanpa gejala.Â
Untuk memastikan apakah sejauh ini penulis masih aman dari serangan virus yang sedang viral saat ini, maka penulis mencoba untuk mengukur suhu tubuh dengan menggunakan termometer inframerah dan hasilnya adalah 35 derajat celcius.Â
Suhu tubuh yang relatif masih normal untuk manusia yang berada di kisaran 36,5 - 37,2 derajat celcius. Di kutip dari Medical News Today, suhu tubuh normal manusia umumnya bervariasi dan tergantung dari banyak faktor. Termasuk faktor usia, jenis kelamin, dan tingkat aktivitas seseorang.
Saat ini semua orang sangat rentan  tertular oleh virus corona. Bicara tentang virus ini, berdasarkan artikel dari Tribun-Medan.com. Ternyata virus corona ini masih termasuk di dalam keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit yang dimulai dari flu biasa hingga ke penyakit yang lebih parah, seperti Sindrom Pernafasan atau MERS-CoV serta Sindrom Pernafasan Akut Parah atau yang lebih di kenal SARS-CoV. Dan penyakit virus corona atau COVID-19 ini adalah penyakit menular yang disebabkan oleh coronavirus.
Jauh sebelum virus corona ini ramai dibicarakan oleh banyak orang seperti saat ini. Ternyata seorang dokter yang bernama Li Wenliang telah mengabarkan informasi soal kemunculan virus ini melalui pesan singkat yang populer di China.
Namun saat itu Li Wenliang yang telah memberikan pesan di grup alumni sekolah kedokterannya melalui aplikasi WeChat itu malah di tangkap oleh polisi setempat.
Virus corona ini pertama kali muncul pada 31 Desember 2019 yang lalu, tepatnya di Wuhan. Salah satu Kota di China yang di yakini sebagai tempat pertama kali lahirnya virus ini.Â
Di kutip dari Merdeka.com. Dari 41 angka kematian, 39 kasus dikabarkan terjadi di Provinsi Hubei, Komisi Kesehatan Nasional di China dalam sebuah pernyataan resminya menjelaskan bahwa telah tercatat setidaknya ada 1.287 kasus akibat terinfeksi oleh virus ini.
Virus corona  adalah zoonosis, artinya bisa ditularkan oleh hewan dan manusia. Tanda-tanda umum di antaranya adalah infeksi. Termasuk gejala pernapasan, demam, batuk, sesak napas serta kesulitan bernafas. Dan pada kasus yang lebih parah, infeksi ini dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.
Para ahli saat ini merekomendasikan bahwa mencuci tangan secara teratur, menutupi mulut serta  hidung ketika batuk dan bersin serta memasak daging dan telur dengan sempurna, menghindari kontak dengan siapa pun yang menunjukkan gejala penyakit pernapasan, seperti batuk dan bersin adalah salah satu cara untuk mencegah penyebaran virus corona.
Gejala paling umum yang terjadi pada penderita yang disebabkan oleh virus corona ini adalah demam, kelelahan, dan batuk kering. Orang yang lebih tua, dan mereka yang memiliki masalah medis seperti tekanan darah tinggi, masalah jantung atau diabetes ternyata lebih cepat tertular oleh virus corona ini. Â
Dan untuk menghambat penyebaran virus ini, maka orang dengan gejala demam, batuk dan kesulitan bernapas harus secepatnya ditangani secara medis.
Semua orang rentan. Dapat tertular dan menularkan virus corona ini. Mulai dari orang lain yang sebelumnya telah terinfeksi oleh virus ini hingga oleh binatang peliharaannya sendiri.Â
Penyakit yang di akibatkan oleh virus corona ini dapat menyebar dari orang ke orang melalui tetesan kecil, dari hidung atau mulut, seperti ketika batuk atau membuang napas.
Melihat data situs Kementrian Kesehatan, yang menyebutkan pertanggal 5 April 2020 yang menyebutkan bahwa total kasus konfirmasi COVID-19 global  saat ini setidaknya telah mencapai 1,133,758 kasus dengan 62.784 kematian (CFR 5,5%) di 204 Negara Terjangkit.Â
Perkembangan dari pandemik virus corona ini bisa dipantau secara langsung dari video yang dibuat oleh berbagai pihak, salah satunya adalah video yang ditampilkan di akhir artikel ini.
Diharapkan dengan terus mengamati perkembangan pandemik ini dapat meningkatkan kesadaran untuk selalu menjaga kesehatan diri dan orang-orang di sekitarnya.
Penulis berharap, semoga virus corona ini segera lenyap dimuka bumi, jangan sampai memakan korban lagi, mari kita bantu tim medis dengan melakukan kegiatan dari rumah, mulai dari rumah kita sendiri serta jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan dan kebersihan.
Catatan:Â
- Artikel ini telah tayang di secangkirkopibersama.com dalam versi lain
- Sumber bacaan :Â 1,2,3
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H