Bayi mungil berwarna merah membara itu menghentikan langkah kakinya. Sepertinya dia tahu jika ada orang yang tengah memperhatikannya. Â Lihatlah. Dia memalingkan wajahnya kekiri dan kekanan seperti sedang mencari-cari sesuatu.Â
Kenapa engkau matikan Rokok Klembak Menyan-mu? Apakah engkau takut dia akan melihatmu?Â
Lihatlah tatapan mata liarnya. Tatapan maata liar yang saat ini tengah tersenyum menatap ke arahmu. Lihatlah barisan giginya yang tumbuh tidak sewajarnya. Lihat gigi taring-nya. Lihat bibir-nya yang masih belepotan darah setelah baru saja menghisap sampai habis darah ibunya.Â
Lihatlah tangan mungilnya yang masih terus menggenggam sesuatu di tangan kanan-nya. Lihatlah ceceran darah yang masih terus saja menetes dari tangan mungil yang masih menggenggam sisa-sisa jantung ibu-nya. Jantung ibu-nya yang masih belum habis dia makan semua.Â
Lihat sisa jantung milik seorang wanita malang yang telah mati tak lama setelah melahirkannya. Wanita malang yang menjadi jalan keluarnya ke dunia dengan cara merobek-robek perut ibunya.Â
Sekali lagi perhatikan dan lihatlah baik-baik bayi berwarna merah membara yang saat ini tengah berjalan pelan menuju ke arahmu. Bayi hasil persetubuhan antara setan dan manusia yang seharusnya tidak pernah lahir ke dunia. Â Bayi setan berwujud manusia yang terlahir dari dalam rahim seorang wanita paruh baya yang semakin tua semakin terlihat cantik jelita.Â
Apakah engkau masih mengenali wajah Wanita malang yang saat ini telah mati mengenaskan, terkapar kehabisan darah di pinggir jalananan itu? Wanita malang yang pada saat terjadi Gerhana Bulan yang lalu telah di perkosa oleh seorang pria penyembah berhala. Penyembah berhala yang begitu menginginkan tahta Sang Raja.
Lihat aku di antara asap Rokok Klembak Menyan-mu dan lihat cangkir berisi kopi susu di hadapanmu. Menurutmu, apakah banjir di awal pergantian zaman, fenomena kehadiran sekelompok orang yang mengklaim sebagai kerajaan, kekaisaran yang terus bermunculan seperti Keraton Agung Sejagat.
Serta sekelompok orang yang menamakan diri sebagai Kekaisaran Sunda atau Kekaisaran Matahari atau yang lebih di kenal sebagai Sunda Empire yang menyebutkan bahwa Sistem pemerintahan dunia saat ini akan berakhir pada 15 Agustus 2020 itu tidak ada hubungannya dengan kehadiran sosok bayi berwarna merah membara di tempat ini?
Teguk dan habiskanlah sisa Kopi susu yang ada di depanmu. Rasakan aroma dan kenikmatannya sambil engkau tatap kedua mata bayi berwarna merah membara yang saat ini tengah berjalan pelan, mendatangimu sambil terus menatap kedua matamu. Rasakan amarahnya, rasakan dendam kesumatnya.Â
Dari atas puncak Monas yang menjulang tinggi di angkasa,  dari kaki langit kota Jakarta. Aku hanya ingin engkau menyampaikan pesanku ini kepada semuanya, bahwa masa yang pernah di ramalkan itu akan segera tiba.Â