Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cinta di Hutan Terlarang

5 September 2019   13:00 Diperbarui: 5 September 2019   21:37 675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di antara derasnya air hujan, di dalam pondok kayu di dalam Hutan larangan. Sambil terus melumat bibir wanita cantik di dalam dekapanku, aku berusaha membuka kancing baju yang di kenakannya satu persatu. Di antara aroma wangi asap yang berasal dari pembakaran kulit kayu gaharu di bawah tungku yang tadi aku nyalakan saat menjerang air. Sambil menggelinjang kegelian saat aku menghujami tubuhnya dengan ciuman, wanita cantik berkulit kuning langsat itu hanya mampu mendesah tanpa mampu mencegah, saat jemari tanganku pelan-pelan berhasil menyingkapkan dan masuk ke balik kain rok panjang yang di kenakannya.


Bahan bacaan : 1

Catatan : Di buat oleh, Warkasa1919 dan Apriani Dinni. Baca juga Cinta di Pondok Hutan Terlarang yang di buat oleh, Apriani Dinni. Cerita ini hanya fiksi belaka, jika ada kesamaan Foto, nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun