Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Secangkir Kopi Susu

8 Agustus 2019   21:51 Diperbarui: 11 Maret 2020   01:30 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melangkah bersamamu menuju ke masa depan itu adalah pilihanku.

Dan bersamamu aku ingin meracik kopi yang bisa kunikmati setiap hari tanpa menyakiti rasaku dan rasamu baik di masa kini ataupun di masa depan nanti.

Dan menurutku, mencampurkan rasa pahit dan rasa manis secara bersamaan di dalam satu adukan, mungkin bisa membuatmu melupakan rasa pahit yang pernah engkau rasakan dulu.

Rasa pahit itu memang menyakitkan, tapi bagus untukmu. Setidaknya dengan rasa manis yang masih menyisakan sedikit rasa pahit, itu bisa menjadi pengingat untuk engkau tidak terlena oleh keadaan.

Rasa manis itu memang terasa begitu nikmat di lidahmu, tapi itu bisa membuatmu terlena dan akan membuat kita kembali ke rasa yang begitu menyakitkan.

Rasa pahit yang bersumber dari masa lalu juga rasa manis dari masa kini yang sudah bercampur dalam satu adukan setidaknya akan terus membuat kita selalu ingat bahwa yang kita butuhkan saat ini hanyalah penerimaan.

Walau kata orang, hidup adalah pilihan, dan kata orang pula, di dalam hidup ini kita harus memilih satu di antara dua pilihan, tetapi untuk tetap bersamamu aku tidak memiliki banyak pilihan.

Dari secangkir kopi susu di tanganmu itu aku belajar, bahwa ternyata, untuk mencintaimu karena Tuhanku, aku tidak membutuhkan pilihan.

Aku sadar, bahwa Tuhan telah ciptakan semua yang ada di dunia secara berpasang-pasangan.

Dan melihatmu, aku bagaikan sedang diperlihatkan, bahwa hasil karya Tuhan begitu sempurna.

Di dalam dirimu, aku temukan rasa cinta juga rasa benci yang telah menyatu secara bersamaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun