“Mas adalah orang yang datang menemuiku pas di hari dan tanggal pernikahanku.” Katanya lagi sambil menatap lurus kedua mataku dalam-dalam, tatapan dan nada bicaranya begitu serius, sepertinya tidak main-main!
“Geblek!”
Pikirku. Jadi dia menyangka aku ini adalah Siluman! Jujur saja aku memang jarang Shalat lima waktu. Tapi jelek-jelek begini, aku ini masih manusia tulen. Kakiku saja masih menginjak tanah ketika berjalan, tubuhku masih basah ketika kehujanan, dan perutku masih merasakan lapar kalau pas lagi puasa karena tidak ada yang mau di makan. Aku bingung dan tidak tahu mau ngomong apa lagi pada wanita aneh di depanku ini.
Cukup lama aku diam. Sambil menghisap sebatang rokok yang baru saja kubakar, sambil menghembuskan asapnya pelan-pelan, aku mulai berpikir. Jika mengikuti nafsu binatang yang ada di dalam diriku, bisa saja saat ini kubilang bisa mengobatinya dengan syarat aku harus menyetubuhi tubuh moleknya itu terlebih dahulu. Tapi entah kenapa, sepertinya saat ini Setan pun sedang tidak ingin dekat-dekat denganku. Bukti-nya, saat ini aku cuma duduk dan diam.
Masih seperti setengah tidak percaya dengan apa yang barusan ku dengar itu. Seperti mimpi! Wanita cantik yang tampak santun di depanku dari semenjak pertemuan pertama dengannya dulu, tiba-tiba saja malam ini bilang kalau dia bersedia aku setubuhi saat ini. Api rokok yang barusan ku-sundutkan ke kulitku masih terasa panas! dan kulitku masih terasa sakit, memerah, mungkin sedikit melepuh. Berarti aku tidak sedang bermimpi saat ini
“Setelah pertemuan kita setahun yang lalu di tempat ini. Aku sering bermimpi Mas menyetubuhiku, lalu mantan-mantanku dan beberapa temannya itu datang, mereka marah! Lalu berubah menjadi beberapa wujud hewan. Ada macan dan lain-lain. Mereka menerkam Mas, dan tiba-tiba saja Mas juga berubah menjadi seekor Harimau, lalu Harimau itu menerkam dan memakan para binatang jejadian itu.
Kemarin sebelum menghubungi Mas, aku ceritakan semua mimpi yang ku alami itu pada suami-ku, dan dia minta aku untuk melakukan Shalat istikharah, meminta petunjuk, agar kami di beri pilihan yang terbaik nantinya. Dan dia iklas, seandainya kita harus melakukan itu, dia rela melakukan apapun, asalkan aku tidak pergi meninggalkannya.”
Wanita cantik berkulit kuning langsat ini menceritakan semua mimpinya barusan sambil melihat ke arahku yang masih terdiam sambil memainkan rokok di jari-jari tanganku.
“Mantan-mantanmu? Apakah pacarmu banyak?” tanyaku lagi karena ingat dia barusan menyebut mantan-mantanku datang.
“Setelah pengobatan dukun yang di lakukan di dalam kamar anak gadisku itu aku jadi berubah liar, memang setelah itu aku tidak berteriak-teriak minta pisah dari suamiku lagi. Tapi aku jadi seperti asing dengan diriku sendiri saat itu.”
“Memangnya apa yang telah di lakukan oleh dukun itu di dalam kamar anak gadismu waktu itu?”