Kenapa kau malah mendatangiku?
Hingga perkenalanku denganmu itu lambat laun membuatku merasa takut kehilanganmu. Kau adalah binatang jalang. Kenapa harus darimu aku banyak belajar? kenapa harus dari mulutmu aku mendengar? bahwa rasa cinta itu Tuhan ciptakan, sesungguhnya adalah untuk belajar mengenal dan mengagungkan Sang pemilik cinta itu sendiri.Â
Dan setelah mengenalmu aku baru sadar! Selama ini aku telah salah jalan. Waktu itu, di dalam kegelapan aku sendirian. Aku tersesat. Cinta buta telah membutakan hati dan pikiranku. Dan jujur saja. Saat ini aku begitu lelah. Aku jenuh dengan semua ini! Cinta buta yang selama ini kukejar karena nafsu, bukannya mendekatkan aku pada Sang Pemilik Cinta itu, tapi malah membuatku semakin jauh meninggalkan Sang Pemilik Cinta itu sendiri. Selama ini aku terperdaya oleh nafsu yang bertopengkan cinta.
Darimu aku belajar mengenal cinta. Di jalan sunyi ini, aku sudah tidak memiliki apa-apa lagi yang pantas untuk kutawarkan padamu agar menerima cintaku ini. Dan semuanya, telah kuceritakan padamu, tanpa ada yang aku tutupi lagi. Dan seperti yang engkau katakan dulu. Saat ini aku telah betul-betul telanjang bulat di depanmu.
Aku pasrah! dan jika engkau ingin pergi meninggalkanku karena merasa jijik setelah mendengarkan semua cerita kelam masa laluku, pergilah. Aku iklas! Meski hati ini terasa begitu perih, dan begitu takut kehilanganmu. Tapi aku sadar, tidak ada lelaki yang kuat dengan semua cerita kelamku itu. Walau di dalam kepasrahan aku masih berharap bisa tetap bersamamu. Tapi aku tidak kuasa menahanmu untuk terus bersamaku.
Jika engkau akan pergi meninggalkanku, izinkan aku untuk tetap berada di tempat ini. Di jalan sunyi yang baru saja kau tunjukan padaku ini, biarlah pelacur yang hina ini tetap mengenangmu. Sebagai lelaki yang pernah mengatakan padaku, "Jika pun suatu saat aku jatuh cinta padamu. Izinkan aku mencintaimu karena Tuhanku, bukan karena nafsu."Â
Saat ini, begitu ingin aku menangis di bahumu. Tapi demi semua ucapanmu dulu. Aku tidak akan lakukan itu. Sekarang, jika engkau ingin pergi meninggalkanku. Pergilah! Biarkan aku disini seorang diri. Aku tahu di luar sana masih banyak bidadari cantik lainnya yang lebih suci dan jauh lebih menarik di bandingkan pelacur yang hina ini.
Tapi, sekali lagi tolong izinkan aku untuk tetap berada di sini. Di jalanmu, di jalan sunyi. Tempat di mana engkau pernah mengajariku arti cinta yang sejati. Aku mohon, biarkan aku tetap berada di sini. Di jalan sunyi, dimana dulu aku pertama kali engkau temui.
Izinkan aku untuk tetap menunggumu di tempat ini. Seperti katamu dulu, biarkan aku belajar mencintaimu karena Tuhanku.Â
Jika ingin pergi. Pergilah. Biarkan aku menunggumu di tempat ini. Di jalan sunyi, di tempat aku akan terus menunggumu, hingga nanti ajal kan datang menjemputku di tempat ini.
-Bersambung-