Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Aku dan Sang Waktu

12 Oktober 2018   22:00 Diperbarui: 12 Oktober 2018   22:50 836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagian Delapan

Diujung Rasa

 

*

Teringat pertemuanku beberapa waktu yang lalu dengan wanita berkulit hitam manis penyuka warna hitam yang saat ini sedang menggengam tangan kiriku memasuki ruangan Alam Hayalan.

Waktu itu, awalnya langit begitu cerah, namun setelah aku melewati pertigaan jalan yang tidak begitu ramai itu, tiba-tiba saja awan mulai menghitam. Dan tak lama kemudian hujan turun dengan deras-nya.

Setengah berlari aku mencari tempat untuk berteduh. Mataku melihat ada bangunan Rumah Makan berwarna biru langit di pinggir jalan. Tanpa pikir panjang aku segera berlari menuju ke arah Rumah Makan yang pintunya terbuka itu.

Didahului dengan " Salam " aku bergegas masuk kedalam Rumah Makan yang kulihat sedang tidak begitu ramai itu.

Kupesan segelas kopi susu pada seorang wanita paruh baya berusia sekitar tiga puluh lima tahunan yang datang menghampiriku, kubalas senyuman wanita yang wajahnya sedikit pucat tanpa riasan make up di depanku itu.

Penasaran dengan senyuman misterius wanita yang mengenakan kerudung panjang warna hitam itu. Sambil membakar sebatang rokok dibibirku, ekor mataku diam-diam mengikuti semua gerak tubuhnya yang perlahan mulai meninggalkanku hingga menghilang masuk kedalam ruang belakang Rumah Makan ini.

" Mau kemana bang? " Suara wanita berkulit hitam manis yang memakai setelan rok panjang berwarna hitam itu mengagetkanku.

Sambil meletakan segelas kopi susu di hadapan ku, dia menarik salah satu kursi, lalu duduk persis di depanku.

" Mau ke Teluk Meranti " jawabku sambil menyeruput kopi susu yang masih sedikit panas di depanku.

"Oo, mau lihat Ombak Bono?" Tanya-nya lagi sambil melihat kearah tas ransel ku yang sedikit basah terkena air hujan barusan.

"Iya " jawabku, masih menggenggam gelas di tanganku sambil berusaha menahan hawa dingin di tubuhku.

Bono adalah gelombang atau ombak yang terjadi di muara Sungai Kampar, Kabupaten pelalawan, Provinsi Riau, Indonesia. Ombak Bono sungai Kampar merupakan fenomena alam akibat adanya pertemuan arus sungai menuju laut dan arus laut yang masuk ke sungai akibat pasang.

Bono terbesar biasanya terjadi ketika musim penghujan, dimana debit air sungai Kampar cukup besar, yaitu sekitar bulan November dan Desember.

Masyarakat sekitar memiliki cerita dongeng yang istimewa terkait dengan ombak Bono tersebut. Menurut cerita masyarakat melayu lama, ombak Bono terjadi karena perwujudan 7 (tujuh) hantu yang sering menghancurkan sampan maupun kapal yang melintasi kuala Kampar.

**

" Bang.."

Suara wanita itu terdengar pelan di telingaku, kutatap wajah natural-nya, terlihat cantik dan tidak ada aura kemarahan di situ. Berarti dia tidak marah dengan kejadian barusan.

" Kakak barusan Shalat istikharah[i] untuk meminta petunjuk, dan setelah selesai Shalat hati kakak merasa yakin bahwa memang abang lah orang-nya! "

Deg..hampir saja cangkir kopi dalam genggaman-ku terlepas jatuh mendengar kata-kata wanita berkulit hitam manis ini barusan. Apa maksud-nya bahwa aku adalah orangnya? Ketemu saja baru sekali ini. Tapi aku coba sabar, diam dan menunggu kata-kata berikut-nya.

" Mungkin abang sudah mendengar cerita dari suami kakak tentang siapa kakak, sampai masalah rumah tangga kami tadi.."

Suara wanita berkulit hitam manis itu kembali terdengar sambil tersenyum menatapku. jujur saja saat ini aku sedikit canggung dengan nya. Dimana aku dan wanita berkulit hitam manis ini ngobrol berdua di sepertiga malam seperti ini.

Seperti memahami kegelisahanku, yang merasa begitu canggung di depannya itu. Sambil melihat  mataku yang sesekali melirik ke arah pintu kamar-nya, wanita berkulit hitam manis ini kembali berkata;

" Abang jangan kuatir. Suami kakak tidak akan marah melihat kita ngobrol berdua di sepertiga malam seperti ini."

Kata-nya lagi sambil tersenyum, mungkin dia merasa lucu melihatku yang saat ini seperti orang ketakutan duduk berdua dengan-nya, dia berusaha menenangkan fikiran-ku saat ini.

" Hem, suami macam apa pria itu! Membiarkan istrinya ngobrol berdua dengan pria lain di sepertiga  malam seperti ini, sementara dia malah tidur di kamar-nya."

Batinku mulai menghakimi pria ramah yang tadi malam cukup lama ngobrol akrab dengan-ku itu.

" Kami pernah mengalami hal-hal gila sebelum-nya, dan kakak tau ia begitu pasrah dan rela menahan perasaan-nya sendiri demi kesembuhan kakak. Buktinya sampai hari ini rumah tangga kami masih baik-baik saja." 

Kata-nya lagi sambil tertawa kecil kearahku. Barisan gigi putih yang terlihat begitu bersih dan rapi itu juga sepertinya ikut-ikutan mencoba untuk menenangkan kekuatiran ku saat ini.

Sekali lagi kutatap wajah wanita berkulit hitam manis yang sedang duduk di depanku ini, kulihat wajah seorang wanita baik-baik yang aku tau saat ini sedang berusaha untuk tetap tegar berdiri di tengah semua rasa sakit dan ketakutan yang selalu datang menghantui-nya.

Seorang wanita lugu yang di tengah ketidak tahuan nya bersedia membuka aurat dan kemaluan-nya pada pria yang bukan muhrim nya demi untuk menjaga keutuhan rumah tangga-nya. Seorang wanita yang begitu tunduk dan patuh pada seorang lelaki yang tidak begitu pandai menjaga harga dirinya.

Ditengah ketakutan dan kegalauan hatinya, dia duduk terdiam, menanti kedatangan binatang jalang yang dia percaya menjadi kunci pembuka gerbang menuju jalan kesembuhan dan kebahagian rumah tangganya nanti.

***

" Tadi abang sudah mengiklaskan kamu menikah dengan-nya" kata pria berbadan gelap itu pada wanita berkulit hitam manis itu sambil menunjuk ke arahku. setelah berhenti sejenak, dia lalu meneruskan ucapan-nya.

" Saat ini abang tidak punya pilihan selain ikut dengan nya. Karena ini adalah perjanjian ketika dulu abang meminta tolong untuk bisa mendapatkan mu, abang sadar rasa cinta ini tidak bisa di paksakan. Segala cara sudah abang lakukan, tapi itu semua hanya membuat kita semakin masuk kedalam kubangan dosa yang lebih dalam. dan abang sadar kalau abang bukanlah orang yang baik untukmu.

Selama berusaha mencari obat untuk kesembuhan mu, entah sudah berapa banyak perawan yang abang korban kan, dan saat ini abang sadar begitu besar dosa-dosa yang telah abang lakukan.

Maafkan abang karena selama ini telah membohongimu. Setiap kali abang pergi keluar rumah, sebenarnya bukan karena abang berusaha untuk mencari nafkah buatmu, abang keluar rumah karena tuntutan ilmu hitam yang sudah terlanjur abang jalani hingga saat ini.

Demi kebaikan mu, bagaimanapun juga abang tau engkau adalah wanita baik-baik. Dan saat ini juga dengan kesadaran penuh abang menjatuhkan talak tiga[ii] kepadamu agar ringan jalanmu menuju ke arah yang lebih baik." Kata pria berbadan gelap itu sambil menatap mata wanita berkulit hitam manis dalam-dalam.

Tanpa terasa air mata wanita berkulit hitam itu menetes jatuh ke pipi, walau tadi dia sempat begitu membenci pria berbadan gelap di hadapan nya itu, terlebih setelah dia tau semua perbuatan jahatnya pada dirinya, dan pada gadis-gadis perawan yang telah menjadi korban nya.

Entah kenapa saat ini dadanya begitu sesak mendengar ucapan tulus dari pria di depan-nya itu.

Ucapan tulus dari seorang pria yang pernah menjadi suami nya, ucapan tulus dari seorang pria yang dengan jujur meminta maaf dan mengakui semua kesalahan masa lalu nya, ucapan pria yang masih tetap begitu mencintai dirinya di detik-detik terakhir perpisahaan nya.

Dan ucapan pria yang dengan lapang dada melepaskan dirinya demi kebaikan orang yang begitu di cintainya itu.

Dia sadar, sebenar nya pria berbadan gelap itu lelaki baik, hanya saja dia terlanjur terjerat oleh perjanjian dengan setan akibat begitu ingin memiliki dirinya dulu.

" Tuhan..aku lelah dengan semua ini..panggil aku menghadapmu.."

Rintih wanita berkulit hitam manis itu, bahunya terguncang-guncang, menahan tangis nya yang sedari tadi seperti hendak pecah menghadapi semua kenyataan ini.


Mengenai wanita berkulit hitam manis ini silahkan baca Wanita di Penghujung Malam yang terbagi menjadi beberapa bagian di bawah ini.

Bagian Satu

Bagian Dua

Bagian Tiga

Bagian Empat

Bagian Lima

Bagian Enam

Bagian Tujuh

Bagian Delapan

Bagian Sembilan

Bagian Sepuluh

Bersambung

Catatan

[i] Salat Istikharah adalah salat sunnah yang dikerjakan untuk meminta petunjuk Allah oleh mereka yang berada di antara beberapa pilihan dan merasa ragu-ragu untuk memilih atau saat akan memutuskan sesuatu hal. Spektrum masalah dalam hal ini tidak dibatasi. Seseorang dapat salat istikharah untuk menentukan di mana ia kuliah, siapa yang lebih cocok menjadi jodohnya atau perusahaan mana yang lebih baik ia pilih. Setelah salat istikharah, maka dengan izin Allah pelaku akan diberi kemantapan hati dalam memilih. Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Salat_Istikharah

[ii] Talak adalah sebuah istilah dalam agama Islam yang berarti adalah perceraian antara suami dan istri. Talak ba'in sughra adalah talak yang dijatuhkan suami pada istrinya (talak 1 dan 2) yang telah habis masa iddahnya. suami boleh rujuk lagi dengan istrinya, tetapi dengan aqad dan mahar yang baru. sedangkan talak ba'in kubra adalah talak yang dijatuhkan suami pada istrinya bukan lagi talak 1 dan 2 tetapi telah talak 3. dalam hal ini, suami juga masih boleh kembali dengan istrinya, tetapi dengan catatan, setelah istrinya menikah dengan orang lain dan bercerai secara wajar. oleh karena itu nikah seseorang dengan mantan istri orang lain dengan maksud agar mereka bisa menikah kembali (muhallil) maka ia dilaknat oleh Rasulullah SAW. dalam salah satu haditsnya. * Talak dua: pernyataan talak yang dijatuhkan sebanyak dua kali dan memungkinkan suami rujuk dengan istri sebelum selesai masa iddah * Talak tiga: pernyataan talak yang bersifat final. Suami dan istri tidak boleh rujuk lagi, kecuali sang istri pernah dikawini oleh orang lain lalu diceraikan olehnya. Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Talak#Pengertian

 

 

   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun