Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Aku dan Sang Waktu (Bagian Empat)

13 September 2018   15:45 Diperbarui: 8 November 2020   16:59 669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perlahan kulihat dia coba memanjat untuk masuk kedalam nya, mata kecilnya melihat ada bayangan anak seusinya diantara pantulan air bak yang sepertinya cukup dalam untuk anak seusianya itu.

Tangan mungilnya itu berusaha menjangkau bayangan nya sendiri yang mungkin dia kira adalah temannya yang sedang mengajaknya bercanda. 

Tangan mungilnya itu kulihat semakin bersemangat untuk menjangkau bayangan nya sendiri. Dia terus berusaha untuk menaiki bak penampungan air itu, dan entah bagaimana caranya, tiba-tiba saja kulihat dia sudah berhasil naik ke atas bak mandi itu.

Byurr..

Tubuh mungil itu terjatuh masuk kedalam bak penampungan air yang cukup dalam untuk ukuran tubuh mungilnya itu, aku berlari. Berusaha menolongnya. Tapi apa daya, kedua tanganku ini sepertinya terlalu halus untuk dapat menyentuh tubuh mungil yang kulihat sedang berjuang keras agar tidak tenggelam itu.

Aku berlari ke ruang tengah, mendatangi wanita yang kulihat masih asik memainkan smatphone sambil mendengarkan musik di tangannya.

Aku berteriak, coba mengatakan pada wanita yang sedang asik mendengarkan musik di smartphone nya itu bahwa ada anak kecil sedang tenggelam di dalam bak mandi di belakang sana. 

Tapi lagi-lagi suaraku itu sepertinya terlalu halus, kedua telinganya itu sepertinya tidak mampu untuk menangkap teriakan ku barusan. Kucoba Tarik tangannya, merebut smartphone di tangannya, tapi aku tidak berhasil menjamah benda dan tubuhnya saat ini.

Sedikit cemas aku berlari kebelakang. Kulihat anak kecil yang tadi masuk kedalam bak mandi itu saat ini sedang berusaha untuk naik ke atas agar tidak tenggelam. Sepertinya tubuh mungilnya itu terlalu lemah untuk bisa naik keatas, semakin lama, gerakan tubuh mungil itu kulihat semakin lemah, sepertinya dia sudah mulai kehabisan tenaga!

Perlahan tubuh mungil itu kulihat mulai tenggelam ke dalam bak penampungan air itu, terdengar suara tersedak beberapa kali, dan air bak kulihat mulai masuk dari mulut dan kedua lubang hidungnya, mulai mengisi sebagian paru-paru kecilnya.

Dan perlahan-lahan kulihat tubuh mungil itu diam tak bergerak..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun