Bagian Dua
*
ENTAH kenapa tiba-tiba perutku terasa mulas, dan ingin buang air besar, aku segera beranjak keluar kamar, masuk ke dalam Ruang Makan, lalu langsung menuju kea rah Dapur. Karena Rumah Makan ini selain berfungsi sebagai Warung Makan juga di jadikan tempat tinggal oleh pemiliknya, maka desain nya mirip dengan suasana rumah pada umumnya. Ada Ruang Tamu, Ruang Tengah, Dapur dan Kamar Mandi. Hanya saja, ruang tamunya di buat agak lebar, lalu di fungsikan sebagai Warung Makan.
“Etalase” tempat menaruh lauk pauk menjadi pembatas antara ruang makan dengan ruang keluarga. Di ruang keluarga yang tidak terlalu lebar itu kulihat hanya ada satu televisi dan kasur palembang sebagai alas tempat duduk atau pun berbaring ketika sedang menonton televisi.
Menurut Wikipedia bahasa Indonesia; Etalase (bahasa Perancis: étalage, susunan, pameran) adalah sebutan untuk lemari, kotak, atau rak berkaca yang dipakai untuk tempat memamerkan berbagai barang, seperti benda seni di galeri, benda antik di museum atau barang dagangan di toko. Di Indonesia, rak tempat meletakkan barang dagangan dengan atau tanpa penutup dari kaca di rumah makan, warung, atau toko swalayan juga disebut etalase.
Rumah Makan yang terbuat dari dinding kayu ini hanya memiliki satu kamar mandi, otomatis jika mau kekamar mandi harus masuk dulu ke dalam dapur yang terletak di sebelah kamar utama yang di tempati oleh pemilik Rumah Makan ini. Walau semua dindingnya terbuat dari kayu yang semua warna cat nya berwarna biru langit, serta hanya menggunakan semen kasar untuk lantainya. Tapi menurutku, Rumah Makan ini cukup Rapi dan Bersih. Di dalam Warung tempat makan ini, setidaknya ada enam Meja Makan, yang lima meja makannya terdapat empat hingga enam kursi plastik berwarna merah dan satu meja makannya lagi menggunakan kursi panjang.
MELIHAT lampu Kamar Mandi menyala, dan seperti ada orang di dalamnya, jantungku berdebar-debar, ingat dengan mimpi yang kualami barusan, kutunggu hingga seseorang yang berada di dalam kamar mandi itu keluar dengan sedikit rasa penasaran. Wanita berkulit hitam itu manis keluar dari dalamnya, tidak sama persis seperti yang kulihat di dalam mimpiku malam tadi, tidak mengenakan Pakaian tidur tipis seperti yang kulihat di dalam mimpi. Tapi mengenakan Handuk yang di lilitkan ke tubuhnya, menutup kedua payudara hingga ke betisnya yang kulihat begitu bening malam ini. Rambutnya basah, sepertinya dia baru saja siap mandi. Dia kaget, ketika melihatku berdiri di depan Kamar Mandi, lalu dengan sedikit terburu-buru dia segera beranjak meninggalkanku yang masih seperti orang”bingung”melihatnya keluar dari dalam kamar mandi barusan.
Cukup lama, aku di dalam kamar mandi. Dan setelah selesai, aku langsung keluar menuju dapur, dan pas melewati Kamar Utama pemilik Rumah Makan ini, kulihat pintu kamarnya tertutup rapat. Aman ! Mungkin dia sudah kembali tidur. Pikirku sambil terus berlalu.
Pas melewati ruang tengah, disamping televisi kulihat Wanita berkulit hitam manis itu masih mengenakan mukena, sepertinya dia barusan menyelesaikan Shalat tahajud. Aku cepat-cepat berlalu lewat di belakangnya.
Menurut Wikipedia bahasa Indonesia; Salat tahajud adalah salat sunnat yang dikerjakan di malam hari atau sepertiga malam setelah terjaga dari tidur. Salat tahajjud termasuk salat sunnat mu'akad (salat yang dikuatkan oleh syara'). Salat tahajud dikerjakan sedikitnya dua rakaat dan sebanyak-banyaknya tidak terbatas.