Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Demi Waktu

12 Juni 2018   03:58 Diperbarui: 12 Februari 2019   00:11 752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Demi Allah, Tuhanku yang Maha Esa. Dia tiada beranak dan tiada di peranakan, dan tiada yang menyerupai-NYA. Tuhanku, juga Tuhan-mu, Dia Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga di usiamu yang sudah sangat tua, namun makin terlihat cantik ini, engkau tidak lagi hanya tersenyum dan diam seribu bahasa ketika melihat gelak tawa pongah orang-orang yang saat ini merasa berkuasa menindas sesamanya,"

**
Di malam yang hening, angin bagaikan berhenti, air nyaris tak beriak. Kupandangi langit yang cerah. Bintang-bintang tersenyum, seakan mengucapkan selamat malam padaku. Di antara bintang kulihat cahaya bulan bersinar terang, indah sekali, mengingatkanku pada sosok wanita cantik yang mengenakan busana mewah di tambah dengan gemerlap perhiasan yang menghiasi seluruh tubuhnya.


Aku berdiri tegak di antara benar dan salah, di antara pergantian malam menjadi siang, aku seperti mendengar suara Sang Waktu berbisik di telingaku;

"Apa yang engkau tunggu? langkahkan kakimu, sampai kapan engkau akan berdiri di situ. Lihatlah malam yang perlahan telah meninggalkanmu, dan lihatlah sang fajar telah datang menghampirimu, apa yang engkau pikirkan? apakah engkau berpikir sang malam tidak akan pergi meninggalkanmu?

Kenapa engkau diam? apa engkau takut di tinggal sang malam yang selama ini begitu setia menemani hari-harimu? Engkau bimbang? Hati kecilmu berkata, “Benarkah sang fajar akan menepati janjinya untuk datang menjemputku?” Jangan, jangan-lah engkau begitu. yakinlah. Sesungguh-nya sesudah kesulitan ada kemudahan.

Maka bersabarlah, jadikan sholat dan sabar sebagai penolongmu. Sesungguhnya, di dalam pergantian siang dan malam ada baca-an bagi orang-orang yang mau menggunakan akal dan pikirannya,"

Kutersentak, sayup-sayup kudengar suara Adzan Subuh berkumandang, di belakang Sang Fajar yang berjalan menghampiriku, kulihat sosok tubuh wanita cantik yang mengenakan busana mewah dan gemerlap perhiasan yang menghiasi seluruh tubuh-nya tersenyum ke arahku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun