[caption caption="foto pohon natal di landmark hong kong (pribadi)"][/caption]dua hari lagi Natal dan saya belum menyiapkan hadiah
ada banyak yang harus saya beri hadiah
ada teman-teman, ada keluarga
semua menagih hadiah natal
Â
dua hari lagi Natal dan saya masih mencari hadiah
ada banyak pasar kukunjungi
ada mall-mall aku kitari
semua menjajakan hadiah
Â
dua hari lagi Natal dan saya masih bingung menentukan
ada banyak yang saya pikirkan
ada hadiah-hadiah, ada juga hutang-hutang
semua memusingkan.
Â
dua hari lagi Natal, dan saya masih bingung
ada yang mengatakan saya harus tampil cantik
ada yang menyarankan saya mengambil pinjaman lagi
semua menusuk hati
Â
dua hari lagi Natal dan saya belum menentukan kapan membuat pesta Natal
ada yang mengusulkan makan di rumah makan saja
ada yang mengusulkan masak sendiri saja
semua menyakitkan
Â
dua hari lagi Natal dan saya semakin bingung
ada yang menasehati, mengapa harus mencari hadiah?
bukankah Yesus sendiri adalah hadiah?
mengapa harus berpesta?Â
atau Natal ini bukan Natal kelahiran Yesus?
Â
 dua hari lagi Natal dan ... ahhh .... saya harus putuskan
tentang hadiah-hadiah,
tentang baju baru
dan pesta-pesta
Â
dua hari lagi Natal, dan sudah saya putuskan
Natal ini, hanya ada Yesus, dan aku!
Iya, berdua saja.
tanpa pesta, tanpa baju abru, dan tanpa kado!
Bukankah DIA lahir miskin? mengapa saya harus tampil mewah kalau saya juga miskin?
Soal hadiah, Yesuslah hadiahku, bukan kado-kado tipuan para penjual.
Â
dua hari lagi Natal, dan saya sudah memutuskan
saya cukupkan dengan satu hadiah,
Yesus saja...
Â
Hong Kong, 23 Desember 2015
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI