Mohon tunggu...
MoRis Hong Kong
MoRis Hong Kong Mohon Tunggu... lainnya -

Migran. Pernah tinggal dan bekerja bersama kaum migrant di Melbourne. Sekarang tinggal dan bekerja di Hong Kong. Pernah mengajar di salah satu SMA di Malang, Jawa Timur. Penggemar kuliner nusantara. Penikmat kopi hitam.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Pustal] Hadiah Natal

23 Desember 2015   15:53 Diperbarui: 23 Desember 2015   16:27 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="foto pohon natal di landmark hong kong (pribadi)"][/caption]dua hari lagi Natal dan saya belum menyiapkan hadiah

ada banyak yang harus saya beri hadiah

ada teman-teman, ada keluarga

semua menagih hadiah natal

 

dua hari lagi Natal dan saya masih mencari hadiah

ada banyak pasar kukunjungi

ada mall-mall aku kitari

semua menjajakan hadiah

 

dua hari lagi Natal dan saya masih bingung menentukan

ada banyak yang saya pikirkan

ada hadiah-hadiah, ada juga hutang-hutang

semua memusingkan.

 

dua hari lagi Natal, dan saya masih bingung

ada yang mengatakan saya harus tampil cantik

ada yang menyarankan saya mengambil pinjaman lagi

semua menusuk hati

 

dua hari lagi Natal dan saya belum menentukan kapan membuat pesta Natal

ada yang mengusulkan makan di rumah makan saja

ada yang mengusulkan masak sendiri saja

semua menyakitkan

 

dua hari lagi Natal dan saya semakin bingung

ada yang menasehati, mengapa harus mencari hadiah?

bukankah Yesus sendiri adalah hadiah?

mengapa harus berpesta? 

atau Natal ini bukan Natal kelahiran Yesus?

 

 dua hari lagi Natal dan ... ahhh .... saya harus putuskan

tentang hadiah-hadiah,

tentang baju baru

dan pesta-pesta

 

dua hari lagi Natal, dan sudah saya putuskan

Natal ini, hanya ada Yesus, dan aku!

Iya, berdua saja.

tanpa pesta, tanpa baju abru, dan tanpa kado!

Bukankah DIA lahir miskin? mengapa saya harus tampil mewah kalau saya juga miskin?

Soal hadiah, Yesuslah hadiahku, bukan kado-kado tipuan para penjual.

 

dua hari lagi Natal, dan saya sudah memutuskan

saya cukupkan dengan satu hadiah,

Yesus saja...

 

Hong Kong, 23 Desember 2015

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun