Mohon tunggu...
MoRis Hong Kong
MoRis Hong Kong Mohon Tunggu... lainnya -

Migran. Pernah tinggal dan bekerja bersama kaum migrant di Melbourne. Sekarang tinggal dan bekerja di Hong Kong. Pernah mengajar di salah satu SMA di Malang, Jawa Timur. Penggemar kuliner nusantara. Penikmat kopi hitam.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Hiking di Hong Kong: Cerita dari Hong Kong

1 November 2013   10:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:44 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sahabat, apakah yang kalian bayangkan mengenai hiking di Hong Kong? Pasti sebagian besar orang berpikir bahwa hiking di Hong Kong berarti berjalan di antara hutan beton, berjalan naik turun tangga dari bangunan-bangunan tinggi di sana. Itu juga yang dulu saya pikirkan sebelum datang ke Hong Kong. Sepuluh hari sebelum berangkat ke sana, saya memiliki kesempatan untuk berjalan-jalan ke Sumatera Utara. Menikmati indahnya alam Berastagi dengan kelokan-kelokan asmara di Sibolangit. Juga menikmati pesona air terjun Tongging di pinggir Danau Toba yang bersisian dengan Kabupaten Karo. Juga tatkala melintasi daerah Dairi, mulai dari Sumbul, Sidikalang, Tigalingga, dan Parongil, saya menikmati indahnya alam. Usapan lembut angin yang masuk melalui jendela mobil. Hijaunya pepohonan di kanan kiri jalan. Saya kira saya tidak akan menikmati lagi alam yang hijau seperti itu. Saya mengira bahwa di Hong Kong yang ada hanyalah hamparan hutan beton. Ternyata saya salah. Ternyata saya masih menemukan rimbunnya hutan dan indahnya gunung. Ternyata saya masih menemukan area untuk berjalan kaki (hiking). Mungkin sebagian dari kalian tidak percaya. Tetapi ini adalah fakta bahwa 75% wilayah Hong Kong masih hijau. Artinya hanya 25% wilayah Hong Kong yang dihuni manusia. Awalnya saya juga kurang percaya, tetapu setelah melihat sendiri saya menjadi percaya dan mensyukurinya. Hong Kong terdiri dari beberap gunung dan bukit. Pulau Hong Kong sendiri bukanlah pulau yang datar, bahkan hampir tidak ada tempat datar di Hong Kong. Satu-satunya wilayah yang cukup datar di Hong Kong berada di Central. Itupun daerah hasil reklamasi pantai. Mereka memotong bukit dan memakainya sebagai sarana untuk menimbun pantai. Itulah daerah yang cukup rata, sisanya adalah pegunungan yang curam. Kalau kita tinggal di luar kota, yang musti menggunakan bis sebagai alat trasportasi, kita akan merasakan betul suasana pegunungan itu, Jalanan selalu berkelak-kelok. Bahkan di beberapa ruas jalan kendaraan harus berhati-hati kalau hendak bersimpangan, karena curamnya tebing dan sempitnya jalan. Sungguh seperti jalanan di Sibolangit kalau kita berkendaraan dari Medan menuju Berastagi. Atau seperti jalanan di Gunung Kumitir kalau kita hendak menuju Banyuwangi dari Jember. Atau amsih banyak contoh lain di Indonesia. Setiap hari saya menikmati suasana pedesaan. Setiap kali saya membuka jendela kamar, saya senantiasa disapa oleh hijaunya bukit yang seolah mengundang saya untuk datang ke sana. Bukit itu ada di kawasan Tai Tam Country Park.

Maka, hari itu seusai makan siang saya ayunkan langkah menggapai puncak bukit. Dengan nafas terengah-enggah karena sudah lama tidak berjalan jauh, saya terus kuatkan langkah. Ada keinginan untuk tidak mengikuti jalan yang disediakan. Ada keinginan untuk membuat jalan sendiri. Tetapi saya diingatkan bahwa tanah dan bebatuan di sini bukanlah tanah dan bebatuan yang kokoh, ada bahaya untuk mudah longsor. Maka saya mengikuti trek yang ada.

Tiga jam lebih saya berjalan untuk menikmati alam yang begitu hijau. Hasrat hati masih ingin melanjutkan langkah, tetapi ada kesadaran untuk berkata cukup. Biarlah di lain kesempatan berjalan lebih jauh. Harus menghemat kaki. Yang pasti masih ada bukit dan gunung untuk disusuri dan dijejaki, untuk sedikit merengkuh kesegaran di antara himpitan pekerjaan.

1383275252349706833
1383275252349706833
Maka kalau teman-teman pergi ke Hong Kong, jangan hanya terpesona oleh tawaran toko-toko atau tergiur oleh aroma sedapnya masakan belaka; sempatkanlah melangkah di berbagai trek hiking yang ada. Anda akan menikmati Hong Kong lebih lengkap dari pada sekadar belanja dan makan.

Hong Kong, 1 November 2013

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun