Mohon tunggu...
Paulus Waris Santoso
Paulus Waris Santoso Mohon Tunggu... lainnya -

aku suka pelangi. dia suka memberi rasa. rasa akan hidup yang beraneka warna. warna-warna indah kebijaksanaan. pelangi kebijaksanaan.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Lodeh Susu: Resep Hidup Bahagia di Rantau

19 Mei 2010   05:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:07 1257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan ini adalah salah satu ucapan terimakasih kepada Kompasioner Rahmi Hafizah, yang sudi membagi resep masaknya pada saya. Sebagai bujang lapuk yang hidup di rantau memang memerlukan trik khusus jika menghendaki sajian enak dan murah meriah. Teman, saya bagikan resep sederhana yang saya buat siang ini, Lodeh Susu.

[caption id="attachment_144604" align="alignleft" width="300" caption="di sini kita bisa membeli cabe hanya sebiji atau dua biji saja. foto dok.pri."][/caption] Persiapan pertama

Hidup di rantau dengan aktivitas itu-itu saja kerap membosankan. Maka jalan-jalan ke pasar atau supermarket yang menjual aneka sayur mayur bisa memberi sedikit hiburan. Tidak perlu membeli banyak barang cukup apa yang dibutuhkan. Hari ini saya ke supermarket dan membeli:

1 butur terong ungu

1 butir labu siam

1 butir tomat

2 biji cabe merah

2 biji cabe hijau

3 biji jamur

1 bungkul bawang putih

4 butir bawang merah, plus sledri dan daun bawang. Bumbu yang lain masih ada di rumah, jadi tidak usah beli.

Persiapan kedua

Sebelum mulai memasak, saya mencari sesuatu di kulkas. Siapa tahu ada sesuatu yang bisa dicampurkan ke lodeh. Dan benar, saya mendapati sepotong daging di frezzer. Karena berada di tempat pembeku maka daging itu menjadi batu. Tidak menjadi masalah, karena bisa direbus sembari mengurus yang lain. Maka mulailah saya melakukan persiapan kedua.

Pertama: menjerang air untuk merebus daging. Setelah itu Terong ungu diiris kotak-kotak. Nanti memang akan kempis dan lembek, tapi bagus juga kalau diiris kotak-kotak.

Kedua: Labu Siam di iris jadi dua, kemudian digosok-gosokkan hingga getahnya keluar. Setelah itu dikupas dan diiris kotak-kotak.

Ketiga: mempersiapkan bumbu-bumbu. Mengupas bawang merah dan putih, kemudian mengiris tipis-tipis. Lalu mengiris cabe merah dan hijau. Cabenya diiris miring. Meski tidak memepengaruhi rasa, tetapi toh berpengaruh terhadap sajian.

Keempat: Daging yang tadi direbus sekarang diiris-iris. Bentuknya juga kotak saja. O iya, air untuk merebus daging tadi tidak perlu dibuang. Itu bisa dipakai untuk masak, karena sudah ada kaldunya. Yang tidak suka, ya dibuang saja tidak apa-apa. Tapi demi menghemat air, lebih baik jika dipakai.

Mulai memasak

Langkah pertama adalah menumis bawang. Setelah tercium aroma harum, masukkan daun salam, lengkuas, dan cabe.

Langkah kedua masukkan air yang sudah bercampur kaldu hasil rebusan daging tadi. Ini tidak harus, karena Anda bisa memakai air yang baru.

Langkah ketika memasukkan daging yang tadi dipotong-potong kecil. Kemudian masukkan labu siam dan terong.

[caption id="attachment_144605" align="alignright" width="300" caption="tidak kelihatan bahwa kuahnya itu dari susu. hmmm enak kok. foto dok.pri"][/caption] Lodeh Susu

Kawan, waktu berbelanja tadi saya lupa membeli santan. Lodeh tanpa santan akan kurang berasa. Tapi tidak mungkin saya pergi ke supermarket lagi untuk membeli santan. Sekelebat muncul ide untuk menggunakan susu. Tidak tahu kenapa, tapi langsung terpikir, “susu”.

Maka saya ambil susu yang biasanya menjadi teman makan sereal dan minum kopi ini untuk menggantikan santan. Saya tuangkan secukupnya. Warnanya benar-benar mirip santan. Setelah mendidih, tambahkan garam, gula, dan sedikit ketumbar bubuk. Kemudian dirasakan sejenak. Hmmm, karena untuk disantap sendiri, menurut saya sih enak.

[caption id="attachment_144606" align="alignleft" width="300" caption="sajikan senyampang panas dan rasa lapar sedang menggelora. foto dok.pri"][/caption] Sajikan sewaktu masih panas. Dihidangkan dengan sambal dan kerupuk akan membuat suasana jadi meriah. Satu resep lagi agar lodehnya benar-benar terasa lezat, santaplah sewaktu lapar, dan benar-benar lapar. Karena rasa lapar adalah bumbu yang utama.

Pesan

1.Kebahagiaan itu berasal dari hati. Jika hati kita riang gembira, hal yang sederhana akan terasa luar biasa.

2.Menikmati apa yang ada. Sikap mengada-ada hanya akan menjauhkan kebahagiaan yang sebenarnya sudah ada di depan mata.

3.Sedikit kreatifitas akan mampu mengubah apa yang biasa, menjadi istimewa.

4.Saya tidak menyarankan Anda untuk mencoba resep ini, tetapi kalau mau mencoba, jangan pernah menyalahkan saya kalau menjadi ketagihan.

[caption id="attachment_144607" align="alignnone" width="291" caption="nasibnya kemudian. foto dok.pri"][/caption]

Salam,

Melbourne, 19-05-2010

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun