Mohon tunggu...
Paulus Waris Santoso
Paulus Waris Santoso Mohon Tunggu... lainnya -

aku suka pelangi. dia suka memberi rasa. rasa akan hidup yang beraneka warna. warna-warna indah kebijaksanaan. pelangi kebijaksanaan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

The Proud Parent. (email dari kawan)

28 Februari 2010   07:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:42 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_83264" align="alignleft" width="162" caption="ilustrasi dari www.images.google.com.au"][/caption]

Kawan, sebelum ini saya memposting 4 tulisan bertemakan kisah inspirational. Saya mencatat kehidupan orang-orang yang luar biasa, yang oleh Tuhan tidak dianugerahi fisik sempurna, namun berkembang menjadi pribadi-pribadi yang luar biasa. Mereka adalah Tony Melendez, Mattie Stepanek, Hirodata Ototake, dan Dick Hoyt. Dari mereka hanya Dick Hoyt yang tidak cacat, tetapi anaknya mengalami cacat. Pengalaman hidup mereka, perjuangannya, telah menginspirasi saya.

Membaca kisah-kisah tersebut ada seorang ibu yang mengirim email kepada saya. Ia bercerita mengenai pengalamannya sendiri. Emailnya sangat menyentuh, dan saya berfikir baik kalau itu juga dibaca orang lain. Setelah mendapat ijin dari beliau, saya membagikan email itu pada kalian.

……………..

Mo, akhir-akhirromo suka ngepost tentang para orang yang gak sempurna tapi punya ke hebatan tersendiri. Kalo di USA ( dulu kami tinggal di sana 10 tahun ) ibu-ibu hamil sudah tau, bakalan cacat atau sempurna bayi yang akan dilahirkan. Waktu umur kehamilan 5 bulan ada yg namanya Omni test buat para ibu, ini bukan wajib sich . Dari situ sudah terdeteksi kekurangan apa yg akan dibawa oleh si bayi. (katanya betul 90%).

Bila terdeteksi bayi akan mengalami Down Syndrome, terserah si ibu, kehamilan mau di teruskan atau mau digugurkan. That,s USA.( wong kalau pertama ke dokter terus dinyatakan positif hamil, dokternya juga langsung nanya ini mau diteruskan apa di gugurkan? gitu koq semua wajar di sana , soalnya aku kan sudah mengalami punya anak 2 di sana juga ).

Dulu waktu hamil anak ke-2 ( yang pertama keguguran bukannya digugurkan lho !) aku gak ambil test ini, soalnya sudah bertekad apapun yg terjadi itu karunia Tuhan. Tapi waktu usia kehamilan 6 bulan terdeteksi bahwa baby heart gak sempurna. Ada lubang yg tidak menutup. Dokternya menerangkan kemungkin-kemungkinan yang bakalan terjadi, seperti down syndrome ,tengkorak kepala kadang gak tumbuh semestinya, bayinya bisa berumur gak lama karena gagal jantung. Aduh wes panik! Jadi kami harus mengambil keputusan yang berat dengan resiko begini.

Setelah dipikir ya sudahlah. It will be will be!

Lubang di heart itu terus dimonitor setiap bulan, setiap kali tambah mengecil dan mengecil . Tapi masih deg-degan juga seh! Begitu bayinya lahir fisik sempurna juga . Itu sudah bikin hati ibu lega bahagia.

Tapi sejak umur 2 tahn ini anak di vonis Autistic, duh rasanya hati ini sudah gak tau gimana ... Nangis dah tiap hari yang namanya mama ( ihiks2 sama sangu ember!=sambil berbekal ember, red.) Biasanya cuma baca dan denger di TV , koq sekarang harus ngalami sendiri. Penjelajahan info mulai dicari. Semua web site tentang autism dibuka , kemungkinan sembuh gak ada , oalala "good news " Ini USA yang namanya every dreams will come true. Nothing is imposilbe ! Disepakati (aku dan suami), aku gak bakalan kerja di luar , pokoknya semua waktu buat anak. Suami yang nyari duit di luar sama ikut seminar-seminar tentang Autism ini. Semua bahan kita lahap, semua ahli kita datangi. Mumpung masih tinggal di USA , hak anak untuk mendapat yg terbaik! Semua test dijalani.

Masa yang kayak neraka cuma 3 tahun, MO ! Akhirnya ini anak bisa bebas dari semua terapi dan progressnya. Dinyatakan "normal". Look like normal boy. Duh bangganya ! Sampe sekarang juga still FINE.

Sejak umur 2 tahun dia sudah sekolah, umur 3 tahun sudah harus naik school bus sendiri biar bisa mandiri. Tapi aku gak bakalan menyekolahkan dia di sekolah khusus Autism itu. Aku masukkan sekolah yang mix. Jadi dia harus tahu , setiap anak punya kekurangan dan kelebihan masing-masing. Ini penting sekali !!

Jadi di kelas dia dulu ada anak normal, ada yang seperti dia autism, ada yang down syndrome ada yang cerebal palsy. Ada jam-jam tertentu tiap anak harus ke terapinya sendiri-sendiri. Lucunya kalau ada yang lagi di latih jalan, semua bisa mengaba-aba: Come on you can do it ! You can do it! Hebat! Hebatnya di USA, sekolah, dokter, terapy semuanya FREE !!

Now we are proud parent! Kita bangga punya anak yg Autis. He is a boy with a big heart ! Hip hip hip hurray !

………..

Kawan, sekali lagi saya diteguhkan, bahkan derita, kekurangan, adalah salah satu jalan untuk menunjukkan cinta. Cacat pada anak adalah jalan bagi orangtua untuk mengungkapkan cinta mereka yang paling besar. Berkeluh kesah dan selalu protes pada Tuhan tidak pernah memberi jalan keluar. Tetapi, menghadapinya dan terus tekun berjuang akan membuahkan hasil yang membahagiakan.

Kawan, jika kalian ingin juga berbagi sesuatu yang kurang lebih sama, boleh jika mau mengirimkannya pada saya. Jika hanya ingin saya sendiri yang membaca hal itu tidak mengapa, bisa dikirimkan melalui kotak messages.

salam

melbourne, 28-02-10

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun