Malam itu saya lihat sendiri di Victoria Park tiap keluarga menggelar tikar plastik di atas rerumputan, dan memasang lampion di dekat tempat duduk. Para orang tua saling berbincang sambil menikmati bekal dan memperhatikan anak-anak yang dengan riang bermain lilin.
Anak lainnya berlarian ke sana-kemari dengan membawa lampion yang bernyala terang bersama saudara atau temannya. Tampak juga beberapa bocah bermain lempar-lemparan benda elektrik berupa lingkaran bercahaya dengan ayahnya.
Benda melingkar itu, yang malam itu banyak di jual di sana, mengingatkan orang pada bulan yang seakan-akan telah mereka raih dalam pelukan.
Panggung seni tradisional dan pameran lampion
Para pengunjung bisa menikmati kesenian di beberapa panggung terbuka, yang menyajikan berbagai pertunjukan tari maupun musik tradisional. Di panggung utama yang berukuran sangat besar, tampak back ground cantik bergambar seorang penari China klasik. Pada ketiga sisi panggung ini didirikan menara untuk mengatur pencahayaan pentas.
Ada pula Photo Corner yang didesain khusus, dengan setting bangunan-bangunan kuno artifisial, yang menggambarkan taman kerajaan. Berdiri di sana seorang perempuan berpakaian tradisional dan berdandan bak putri kaisar.
Di sampingnya, berdiri seorang lelaki tampan berpakaian bak seorang pangeran di masa lalu. Mereka berdua ini mejeng di sana melayani para pengunjung yang ingin berfoto bersama mereka berdua, atau hanya dengan salah satu dari mereka. Banyak orang mesti antre panjang untuk berfoto.
Paling menarik adalah stand pameran lampion, yang digelar di sebuah bangunan khusus. Belum lengkap rasanya kalau orang belum melihat pameran ini. Tak heran, karena itu kami harus antre dalam jubelan orang yang diatur dalam alur berkelok-kelok seperti labirin.
Untungnya, budaya antre sudah tidak asing di sana, sehingga tidak tampak orang berdesak-desakan apalagi saling dorong. Pembatas alur tetap utuh tak tersentuh. Tampak hampir di setiap wajah keriangan dan antusiasme menyaksikan lampion berbagai bentuk, ukuran, dan warna.
Corak-corak tradisional berwarna merah, lengkap dengan kaligrafi dan gambar naga banyak dijumpai, selain bentuk-bentuk binatang seperti burung hong, kelinci, dan ikan.
Paling banyak mendapat perhatian pengunjung adalah lampion berbentuk pahlawan naik kuda dalam ukuran sebenarnya. Figur itu tampak gagah dan mengingatkan kepahlawanan masa lalu, saat bangsa Cina mengusir penguasa Mongol.