Mohon tunggu...
Wari Syadeli MSi
Wari Syadeli MSi Mohon Tunggu... Guru - Guru Ngaji dan Pemerhati Sosial

jangan takut berbagi, teruslah berbuat baik walau mendapatkan ujian

Selanjutnya

Tutup

Politik

Buruh Datangi Prabowo Minta Cabut UU Ciptaker

24 Oktober 2024   07:14 Diperbarui: 24 Oktober 2024   07:18 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) yang juga Presiden Partai Buruh, Said Iqbal mengungkapkan setidaknya ada 3.000 buruh atau pekerja yang akan turun ke jalan hari ini, Kamis (24/10/2024). 

Para buruh menuntut kenaikan Upah Minimum Tahun 2025 naik sebesar 8-10%, serta menuntut pencabutan Omnibus Law atau Undang-Undang (UU) Cipta Kerja khususnya klaster ketenagakerjaan dan perlindungan petani sebagaimana yang diberitakan oleh CNBC Indonesia. (24/10)

"Ada 3.000 orang akan turun (melakukan) aksi unjuk rasa menuntut kenaikan upah minimum tahun 2025 sebesar 8-10%, dan Cabut Omnibus Law UU Cipta Kerja khususnya klaster ketenagakerjaan dan perlindungan petani," kata Said Iqbal kepada CNBC Indonesia, Rabu (23/10/2024).

Akankah Prabowo Mendengar Suara Buruh?

Prabowo memang lantang menyuarakan terjadinya penyimpangan praktek kekuasaan oleh para elite yang cenderung kapitalistik sejak pertama kali mendirikan Partai Gerinda.

Tak hanya saat kampanye pada saat pidato perdana nya pun Prabowo secara heroik berpidato mengkritik para pengusaha yang berkongsi dengan pejabat menyebabkan penderitaan rakyat adalah pengusaha yang tidak patriotik.

UU Cipta Kerja diteken rezim Jokowi dan waktu pembahasan UU Ciptaker Fadli Zon adalah orang paling keras menolaknya  dan Prabowo menegaskan bahwa Gerindra adalah partai yang paling keras membela buruh dan petani, namun sayangnya Gerindra adalah bagian dari pendukung UU Ciptaker.

Prabowo bagian dari Elite-elite Oligarki 

Lima tahun periode kedua berkuasanya Jokowi, posisi Prabowo menjadi bagian dari elite di Jakarta yang dekat dengan jaringan oligarki.

Tim Ekonomi kabinet gemuk Prabowo persoalannya kini banyak diisi oleh orang lama pada rezim Jokowi yang bersemangat menggolkan UU Ciptaker.

Nampaknya sulit bisa menaruhkan harapan buruh pada Prabowo yang kini sedang asyik mengumpulkan pundi-pundi uang sebanyak -banyaknya lewat hilirisasi demi mensukseskan agenda populisnya yakni makan siang gratis.

Buruh siap-siap kecewa dengan  sikap Prabowo yang nampaknya tak ada ubahnya dengan Jokowi, antara narasi heroik populis ya Prabowo akan berbeda dengan kenyataan, Prabowo kemungkinan akan terjebak dengan pragmatisme politik, lima tahun kedepan tak ada ubahnya dengan rezim Jokowi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun