Mohon tunggu...
Warid Zul Ilmi
Warid Zul Ilmi Mohon Tunggu... Penulis - Peneliti dan Perencana Kota

Hallo selamat terhubung dengan saya dan mari kita diskusikan banyak hal tentang kota dan desa ! Saya senang menulis lebih senang lagi jika tulisan tersebut bisa didiskusikan bersama. Lets Connect https://www.linkedin.com/in/waridzulilmi/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kebijakan Fiskal dan Krisis Iklim

13 Februari 2023   16:00 Diperbarui: 13 Februari 2023   16:02 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Upaya dalam mengatasi krisis iklim ini dapat menjelaskan kepada kita bahwa dalam mengatasi permasalahan ini tidak bisa sendiri dan hanya sektor tertentum tapi perlu ada usaha kolektif sistematik dan bersudut pandang lintas generasi dalam membuat kebijakan fiskal yang bisa memberikan manfaat  hari ini dan investasi di masa depan. 

Oleh karena itu menuju pada pemanfaatan APBD yang optimal tepat guna dan berdampak luas terkhusus dalam menghadapi krisis iklim perlu dilakukan pengaruutmaan isu krisis iklim itu sendiri kepada seluruh pemangku kepentingan atau stakeholder pembangunan yang memiliki suara penuh, termasuk masyarakatnya perlu ada suara mayoritas yang memiliki pemahaman yang sama, sehingga suaranya bisa benar-benar didengar dan diakomodasi. Kesadaran ini akan timbul jika krisis iklim terus dibahas dierbagai forum diskusi, tongkrongan, sekolah, pasar, ruang terbuka hijdau dan lain sebagainya tempat publik dengan bahasa yang mudah dan mengikuti kultur nya masing-masing. Sehingga kebijakan fiskal bisa benar-benar berfungsi dengan maksimal. 

Namun apakah ketika seluruh pemangku kepentingan mengatahui dan konsern dalam mengatasi krisis iklim apakah dalam perancangan kebijakan fiskalnya akan termanifestasikan dengan baik, atau malah justru tetap mengikuti program dan kegiatan apa yang paling menguntukan secara ekonomi, karena bahasa lingkungan hari ini belum relevan dan common di telinga para ekonom.  Terlebih ongkos kegiatan yang mengutamakan lingkungan butuh teknologi yang canggih dan masih terdengar lebih mahal atau menelan biaya tinggi.

Menurut kamu bagaimana ? apakah perlu ada instrument lain atau cukup kapasitas masing-masing pemangku kepentingan untuk bisa membuat rancangan kebijakan fiskal daerah menjadi program dan kegiatan yang bisa melawan krisis iklim terus terjadi ? 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun