Mohon tunggu...
Warent Nteguh
Warent Nteguh Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Menulis, Membaca, Travelling, Game

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Medali Sakral Bintang Gerilya: Perjuangan Rakyat Mempertahankan Kedaulatan NKRI dalam Menghadapi Serangan Sekutu dalam Agresi Militer Belanda

20 Agustus 2024   20:04 Diperbarui: 20 Agustus 2024   21:22 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mendali Kakek/dok. pri

Medali Sakral Bintang Gerilya: Perjuangan Rakyat Mempertahankan Kedaulatan NKRI dalam Menghadapi Serangan Tentara Sekutu dalam Agresi Militer Belanda

Suatu hari, saat aku sedang merapikan lemari tua milik kakekku, aku menemukan banyak tulisan yang berisi kisah perjuangan kakek selama menjadi anggota Laskar Rakyat. Laskar Rakyat adalah pejuang sukarela yang membela kedaulatan NKRI dengan segenap jiwa dan raga.

Para pejuang ini bertempur secara gerilya melawan Belanda dan sekutunya yang berusaha menjajah kembali Indonesia melalui Agresi Militer Belanda I dan II. Rakyat Indonesia saat itu tidak sudi dijajah lagi, sehingga mereka bangkit melawan, bertempur dengan gigih dalam apa yang dikenal sebagai Perang Gerilya.

Piagam kakek/dok. pri
Piagam kakek/dok. pri

Piagam Kakek/dok. pri
Piagam Kakek/dok. pri

Kembali ke lemari tua, di salah satu catatan yang kutemukan, kakek menceritakan bagaimana ia bergerilya dari daerah Sumatera hingga ke Tapanuli Selatan. Tak heran, kakekku fasih berbahasa daerah Tapanuli.

Komandan kakek bernama Payung Bangun, putra dari Pahlawan Nasional Pa Garamata, atau dikenal juga sebagai Kiras Bangun. Kakekku, PanPan Bangun, adalah wakil (tangan kanan) dari Payung Bangun. Meskipun secara jabatan kakek adalah wakil dari Payung Bangun, namun secara adat istiadat, Payung Bangun memanggil kakek dengan sebutan "Bapa" sebagai bentuk penghormatan.

Dalam sebuah buku perjuangan, diceritakan bahwa kakek dan teman-temannya pernah bertempur dalam jarak dekat dengan musuh. Dengan semangat yang membara, kakek tidak gentar menghadapi tembakan musuh, bahkan ia menembak balik dengan semangat yang berkobar. "Tarrr torrr tarrr torrr taaarrr toorrr," begitulah bunyi tembakan yang diceritakan kakek.

Namun, kakek segera menyadari bahwa teman-temannya telah mencari perlindungan karena jumlah dan peralatan perang musuh yang tidak seimbang. Dengan refleks yang cepat, kakek melompat ke sungai yang dihuni oleh banyak buaya untuk menyelamatkan diri dari tembakan musuh.

Teman-teman seperjuangan kakek mengira bahwa kakek telah tewas tertembak oleh musuh. Hingga suatu malam, kakek mendatangi mereka di basecamp. Namun, lucunya, teman-teman kakek malah merasa ngeri melihat kedatangannya. Mereka mengira yang datang adalah 'hantu' kakek, karena mengira kakek sudah tewas dalam serangan musuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun