Pengalaman Berkesan Menjadi Kakak Asuh MPLS di Klub Ekskul Karya Ilmiah Remaja IPA
Setiap sekolah tentu memiliki berbagai kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan minat dan bakat siswa. Misalnya saja:
- OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah)
- MPK (Majelis Perwakilan Kelas)
- Ekskul Olahraga (Taekwondo, Pencak Silat, Atletik, Panahan, Basket, Sepak Bola, Volley, Olahraga Tradisional)
- Tari (Saman, Bali, dll)
- Fotografi
- Club Band
- English Club and Storytelling
- Marching Band
- Math Club
- Karya Ilmiah Remaja (KIR)
- Pramuka
- Palang Merah Remaja (PMR)
- Paskibra
Pembahasan kali ini adalah mengenai ekstrakurikuler Karya Ilmiah Remaja (KIR) IPA.
Apa saja kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan pada kegiatan KIR IPA SMP?
Ada beberapa kegiatan yang dilakukan seperti:
- Mengadakan eksperimen sains sederhana
- Membuat proyek penelitian
- Mengikuti lomba karya ilmiah
- Mendiskusikan perkembangan sains dan teknologi terbaru
- Mengunjungi laboratorium dan pusat penelitian
Apa saja manfaat yang didapatkan oleh siswa jika mengikuti kegiatan KIR IPA?
Manfaat yang diperoleh :
- Mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan analitis
- Meningkatkan keterampilan praktis dalam melakukan eksperimen
- Memperdalam pemahaman tentang konsep-konsep sains
- Menumbuhkan rasa ingin tahu dan cinta terhadap sains
- Meningkatkan kemampuan bekerja sama dalam tim
Apakah pengenalan berbagai jenis kegiatan ekstrakurikuler termasuk dalam kegiatan MPLS?
Iya, tentu. Untuk mengenalkan kegiatan ekstrakurikuler kepada siswa-siswi baru, panitia masing-masing ekskul mengadakan demonstrasi di lapangan.
Demonstrasi dilakukan bergantian karena ada banyak kegiatan ekskul yang ditampilkan oleh para panitia. Siswa baru akan memilih ekskul sesuai dengan minat dan bakat mereka.
Tim kami kebagian memperkenalkan demonstrasi KIR IPA. Ada 2 eksperimen yang akan kami demonstrasikan, yaitu:
- Zat Non-Newtonian: Eksperimen ini menunjukkan sifat unik dari zat yang tidak mengikuti hukum viskositas Newton. Contohnya adalah campuran air dan tepung maizena yang menjadi padat saat diberi tekanan dan kembali cair saat tekanan dilepaskan.
- Elephant Toothpaste: Eksperimen ini melibatkan reaksi kimia antara hidrogen peroksida, ragi, dan sabun cair, menghasilkan busa besar yang menyerupai pasta gigi untuk gajah.
Sebelum acara demonstrasi dimulai, kami melakukan latihan terlebih dahulu. Namanya juga bocah SMP, tentunya ada perasaan grogi dan malu berdiri di depan disaksikan 350 siswa dan beberapa guru.
Masih tiga jam lagi acara demonstrasi dimulai. Tangan dan kaki rasanya gemetaran, serasa tidak mampu berjalan. Namun, ini harus dihadapi, kami pengurus saling menguatkan. Skrip yang sebenarnya hanya beberapa kalimat dan membacakannya juga secara bergantian, tetap kami baca berulang-ulang agar pada saat tampil nanti, performa kami bagus.
Menit demi menit berlalu hingga kami maju ke depan lapangan sekolah yang sudah ditunggu ratusan siswa. Dengan memakai jas putih laboratorium, kami saling pandang. Wuihh, keren kita.
Kami pun mulai mempraktikkan satu per satu eksperimen yang sudah kami persiapkan. Sambutan antusias dan riuh sorak dari para siswa-siswi baru menambah rasa percaya diri kami. Senang rasanya, dan kami pun memahami arti sebuah proses dan keberhasilan.
Iya, kami berhasil menyelesaikan tugas mempresentasikan serunya bergabung di KIR IPA dengan eksperimen-eksperimen sains yang menakjubkan. Banyak siswa baru yang mendaftar untuk menjadi anggota Karya Ilmiah Remaja IPA. Dan yang utamanya, kami berhasil mengalahkan rasa malu dan grogi kami berdiri di depan ratusan siswa.
Di akhir acara, kami mendapatkan hadiah dari guru pendamping KIR IPA yang telah membelikan kami minuman segar, karena memang cuaca sangat panas.
Maju terus ekstrakurikuler KIR IPA dan tetap solid, guys!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H