Mohon tunggu...
Warent Nteguh
Warent Nteguh Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Menulis, Membaca, Travelling, Game

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terbelenggu Ruang Maya

7 Juli 2024   09:33 Diperbarui: 7 Juli 2024   14:33 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tiga perempat hidupku, terseret ruang maya,
ragaku kaku, sanubariku hampa.
Game-game yang seru, hanyalah kesenangan semu,
waktu terus berlalu, yang ada hanyalah pencapaian palsu.

Aku setengah gila, lupa diri lupa kewajiban,
yang kutahu sebatas banyak perisai,
yang kutahu hanyalah handphone
dan pulsa.

Lelah tapi tiada hasil nyata,
aku terseret ke ruang ini,
tanganku terbelenggu, raga kaku dan otakku beku,
semua hanya ilusi.

Ini harus diakhiri, kutak mau tersihir lagi,
karena aku laki-laki, yang harus pegang janji,
janji bakti yang nyata pada negeri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun