Satu tahun di awal SMP sudah hampir berlalu. Masih terbayang jelas masa PPDB online yang sangat menegangkan. Saat itu, aku, teman-temanku, dan orang tua kami harap-harap cemas menantikan hasil pengumuman PPDB. Kami bertanya-tanya apakah kami diterima atau tidak di sekolah yang kami pilih. Harap-harap cemas, deg-degan.
Memang akhirnya ada beberapa teman yang tidak diterima di sekolah A dan harus mencari sekolah lain. Ada berbagai persyaratan atau ketentuan yang harus dipenuhi untuk diterima di sekolah negeri, seperti domisili, prestasi, dan jalur afirmasi.
Singkat cerita, saya dan tiga teman saya diterima di sekolah yang sama. Kami senang dan lega rasanya. Orang tua kami juga senang.
Tibalah saatnya masa MPLS. Perkenalan dengan lingkungan sekolah dan juga teman-teman baru dari berbagai Sekolah Dasar (SD) yang berbeda. Kami disuruh oleh kakak OSIS membuat papan nama berwarna terang dan menempelkan foto, serta menuliskan nama dan cita-cita kami. Masa itu sangat menyenangkan. Kegiatan MPLS seperti berkenalan dengan teman baru, mengikuti permainan, dan belajar mengenai tata tertib sekolah sangat membantu kami agar lebih percaya diri saat mulai belajar nanti.
Hari pertama memakai seragam putih biru, topi, dan dasi. Melangkah dengan percaya diri, tas di pundak, dengan buku-buku pelajaran SMP. "Selamat pagi, Bu Guru, selamat pagi, Pak Guru..." Kami sudah lulus enam tahun dari sekolah dasar. Sekarang kami sudah memasuki usia remaja, dan kami siap untuk menimba ilmu di SMP di bawah bimbingan ibu dan bapak guru.
Tahun pertama ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Jadwal kepulangan sekolah lebih lambat, jadwal pelajaran lebih padat, dan kegiatan P5 yang membutuhkan kerja sama tim yang solid. Seperti kegiatan P5 yang baru saja berlangsung: market day. Ada tiga tim yakni tim proposal, tim produksi, dan tim promosi. Kami membuat masakan lumpia goreng, keju aroma, dan es lemon. Acara berjalan lancar. Uniknya, untuk membuat acara market day lebih seru kami memakai kostum retro dengan warna cerah dan nyentrik. Stand tempat jualan kami hias dengan balon-balon dan gambar-gambar menarik. Beberapa orang tua diundang datang ke sekolah.
Kenangan di kelas 7 akan selalu ada di hati kami. Kegiatan kerja kelompok per bidang studi yang kadang menemui kendala, tapi tetap bisa kami selesaikan. Di sini kami diajarkan bagaimana menghargai suatu proses. Seru juga, bagaimana kami berbelanja ke pasar, membuat adonan, hingga packing dan siap dijual. Akhirnya saya dan teman-teman bisa berkata bahwa kami bangga dan bahagia menjadi pelajar SMP.
Setelah pembagian raport kenaikan kelas ini, kami akan berlibur sejenak sambil berucap, "Selamat datang kelas 8!"
