Tokoh kharismatik Bumi Gora yang sudah delapan periode menjadi Anggota Legislatif ini pun menuturkan catatan-catatan sejarah dengan begitu fasih tentang bagaimana tokoh-tokoh dari kalangan Umat Hindu bahu membahu untuk turut membesarkan PDI Perjuangan di NTB dalam empat dekade terakhir. Terutama di Kota Mataram.
Karena itu, tatkala dirinya mendapat amanah untuk memimpin partai, baik ketika masih di tingkat kabupaten di Lombok Timur, hingga memimpin partai di tingkat provinsi, Rachmat menebalkan komitmen untuk memberi perhatian kepada Umat Hindu. Pun begitu, calon Anggota legislatif dari  Umat Hindu pun diberi porsi yang seimbang.
Dalam Pemilu 1999, saat PDI Perjuangan menjadi pemenang Pemilu di Kota Mataram, saat itu, PDI Perjuangan menempatkan 10 kadernya di lembaga wakil rakyat. Lima orang Anggota DPRD dari PDI Perjuangan kala itu berasal dari Umat Hindu. Sebanyak lima orang lainnya dari Umat Muslim. Dan saat ini, dari lima Anggota DPRD Kota Mataram dari PDI Perjuangan, empat di antaranya adalah dari Umat Hindu.
Karena itu, Rachmat Hidayat pun mengingatkan kepada seluruh calon Anggota Legislatif dari Dapil 5 Cakranegara, manakala mereka mendapat kepercayaan dari masyarakat dari Umat Hindu untuk duduk di lembaga wakil rakyat, tak sekalipun mereka boleh lupa kepada masyarakat pemilihnya.
Ini menjadi komitmen  kepada caleg Jika mereka terpilih. Dan jika lupa  maka tanpa pikir panjang, pihaknya akan memecat mereka. Ini komitmen PDI Perjuangan.
Lima Anggota DPDR Kota Mataram dari PDI Perjuangan yang kini sedang menjabat, ibarat sudah menjadi modal awal yang besar untuk masyarakat. Dirinya pun yakin, jumlah kursi keterwakilan masyarakat dari PDI Perjuangan bisa bertambah dalam Pemilu 2024 ini di DPRD Kota Mataram.
Menjadi komitmen para Calon Anggota Legislatif dari PDI Perjuangan di Kota Mataram untuk berkontribusi dalam menyiapkan Tanah Pelaba untuk pura. Menyiapkan diri untuk membantu Banjar dan juga aktivitas masyarakat dari kalangan Umat Hindu.
Dalam kesemaptan tersebut, Rachmat pun mengingatkan agar Umat Hindu tidak memosisikan diri sebagai minoritas. Politisi lintas zaman ini pun mengingatkan, bagi PDI Perjuangan, tidak ada masyarakat minoritas. Semua memiliki hak yang sama. Dan berhak pula ada perhatian yang sama.
Rachmat juga menuturkan bagaimana dirinya dulu memperjuangkan agar Institut Agama Islam Negeri Mataram naik status menjadi Universitas Islam Negeri Mataram. Pada saat yang sama, dirinya juga menginisiasi naik status Sekolah Tinggi Negeri Agama Hindu (STAHN) menjadi Institut Agama Hindu Negeri.
Pada kesempatan tersebut, ditegaskan Rachmat bahwa PDI Perjuangan tetap ajeg untuk melayani masyarakat Umat Hindu. Dirinya kata Rachmat menjadi jaminan atas hal tersebut. Menurut Rachmat, saat ini bukanlah saatnya bagi masyarakat untuk coba-coba partai. Sebab, partai tidak bisa dicoba-coba.
Dingatkan agar tetap ikhlas  dan sapa masyarakat. Itu menjadi modal utama. Sementara memberi dan lainnya, itu adalah persoalan yang kesekian. Bukanlah soal yang utama. Ikhlas yang paling penting. Sebab, Tuhan akan mencatat itu.