Kedua, ketakutan untuk menunjukkan sisi lemah dapat menghambat pembentukan hubungan sosial yang sehat.
Ketiga, stres dan kecemasan yang berkepanjangan dapat menurunkan produktivitas dan mengganggu kinerja.
Bagaimana Mengatasi Duck Syndrome?
Pertama, belajar untuk menerima kekurangan dan ketidaksempurnaan adalah langkah pertama untuk mengatasi Duck Syndrome.
Kedua, berbagi perasaan dengan orang-orang terdekat dapat membantu meringankan beban emosional.
Ketiga, prioritaskan waktu untuk bersantai, berolahraga, dan melakukan aktivitas yang menyenangkan.
Keepmat, jika merasa kewalahan, jangan ragu untuk mencari bantuan dari psikolog atau konselor.
Akhir kata, duck Syndrome adalah masalah serius yang perlu mendapatkan perhatian lebih.Â
Sebagai orang tua, guru, atau teman, kita perlu menciptakan lingkungan yang mendukung dan mendorong generasi Z untuk menjadi diri mereka sendiri tanpa harus merasa tertekan untuk selalu tampil sempurna.
Dengan saling mendukung dan memahami, kita dapat membantu generasi Z mengatasi Duck Syndrome dan tumbuh menjadi individu yang sehat dan bahagia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H