Mohon tunggu...
Sahro Wardil Lathif
Sahro Wardil Lathif Mohon Tunggu... Mahasiswa - Berisi tulisan tulisan kegelisahan batin, dan pergolakan pemikiran serta action yang bisa ku lakukan

No Wa. 085815760283 Ig: wardil.lathif Fb: Wardil Lathif

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Masjid: Rumah Kedua yang Terkunci bagi Para Musafir

29 Maret 2024   08:10 Diperbarui: 29 Maret 2024   08:18 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masjid, dalam Islam, diibaratkan sebagai rumah kedua bagi umat Muslim. Di sanalah para Muslim menunaikan ibadah, menimba ilmu, dan menjalin persaudaraan. Bagi para musafir, masjid tak hanya tempat beribadah, tapi juga tempat beristirahat dan melepas lelah.

Namun, fenomena masjid yang dikunci saat ini menjadi ironi. Masjid yang seharusnya menjadi tempat yang mudah diakses, kini menjadi sulit untuk dimasuki. Hal ini tentu menimbulkan berbagai pertanyaan dan kekhawatiran.

Alasan Masjid Dikunci

Ada beberapa alasan mengapa masjid dikunci, di antaranya:

Keamanan: Kekhawatiran akan pencurian atau perusakan menjadi alasan utama masjid dikunci.

Penghematan: Biaya listrik dan air menjadi pertimbangan masjid dikunci saat tidak digunakan.

Kebersihan: Mengunci masjid dianggap dapat menjaga kebersihan dan menghindari vandalisme.

Dampak Masjid Dikunci

Masjid yang terkunci menimbulkan beberapa dampak, di antaranya:

Kesulitan Musafir: Musafir yang membutuhkan tempat untuk beribadah dan beristirahat menjadi kesulitan.

Kesan Eksklusif: Masjid yang terkunci dapat dikatakan bahwa masjid hanya diperuntukkan bagi orang-orang tertentu.

Penurunan Semangat Keumatan: Masjid yang terkunci dapat memicu penurunan semangat keumatan dan rasa memiliki terhadap masjid.

Solusi

Fenomena masjid yang terkunci perlu dicarikan solusi agar masjid kembali menjadi rumah kedua yang nyaman dan mudah diakses. Berikut beberapa solusi yang dapat dipertimbangkan:

Pemasangan CCTV: Pemasangan CCTV dapat meningkatkan keamanan masjid tanpa harus menguncinya.

Pengaturan Jadwal: Masjid dapat menerapkan jadwal buka dan tutup yang jelas, sehingga tetap dapat diakses di waktu-waktu tertentu.

Pelibatan Masyarakat: Melibatkan masyarakat dalam menjaga dan memelihara masjid dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dan kepemilikan terhadap masjid.

Pembuatan Ruangan Khusus: Ruangan Rest Area bisa menjadi alternatif solusi yang terakhir, walaupun masjid terkunci tapi ada ruangan yang selalu terbuka dan menjadi fasilitas untuk para musafir melepas lelahnya, saya pernah menemukan ini di salah masjid yang ada di Mojokerto, disaat saya mampir dalam keadaan yang lelah, pengurus Ta'mir mempersilahkan saya untuk bisa istirahat di rest area tersebut yang masih dalam satu komplek masjid. 

Penutup

Masjid yang terkunci bukan hanya masalah keamanan, tapi juga masalah keumatan. Kemudahan akses terhadap masjid merupakan hak semua umat Muslim. Oleh karena itu, perlu upaya bersama untuk mencari solusi agar masjid kembali menjadi rumah kedua yang nyaman dan mudah diakses bagi semua.

Mari kita jaga dan pelihara masjid, agar masjid kembali menjadi tempat yang penuh berkah dan manfaat bagi seluruh umat Muslim.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun