Beberapa hari lalu, di salah satu event Aku mendapatkan cerita yang unik dari kiai yang memberikan Mau'idhoh, cerita ini tentang perjodohan di zaman Rasulullah SAW.
Al-Kisah, ada seorang sahabat nabi, yang wajahnya tidak rupawan. Ia datang kepada Rasulullah.
"Ya Rasul, saya ini tidak tampan, dan umur saya sudah hampir tidak muda lagi, tapi saya belum punya istri ya Rasul. Saya ketika melamar seorang perempuan, seketika langsung menolak saya, karena melihat kondisi saya seperti ini."
Rasulullah langsung faham dengan maksud yang diminta sahabatnya ini. Rasul langsung menunjukkan satu rumah, yang disana merupakan sahabat Nabi yang ta'at.Â
Maka berangkatlah sahabat nabi ini menuju rumah yang ditunjukkan Rasulullah. Ketika sampai di rumah yang di tuju, ternyata keluar seorang bapak-bapak.
Lalu sahabat ini menyampaikan maksud kedatangannya. Ia menyampaikan bahwa ia diutus oleh Rasulullah untuk melamar putrinya. Sontak kaget si bapak-bapak ini, karena melihat kondisi orang yang melamar putrinya memang tidak layak untuk dijadikan menantu dalam hal fisiknya, karena memang tidak rupawan, maka seketika langsung ditolak lamaran tersebut.
Sahabat nabi ini sabar, ia lekas pulang kembali menuju Rasulullah. Di sisi lain bapak yang menolak lamaran tadi didatangi putrinya. Putrinya bertanya, "Pak, siapa tadi yang datang kesini?". Bapaknya menjawab, " Fulan nduk, ia melamarmu atas saran nabi."
"Tapi tenang, sudah ku tolak lamaran itu", imbuh bapaknya kemudian. Putrinya langsung bertanya, "apakah bapak tidak takut, nantinya akan diviralkan oleh Allah dalam al-Qur'an bahwa ada sahabat nabi yang menolak lamaran atas saran Rasulullah, seperti diviralkannya kisah Abu Jahal dan lainnya?".
Si bapak langsung kaget saat itu, ia lekas berlari mengejar sahabat nabu yang melamar putrinya tadi, namun sayang ternyata sahabat itu sudah sampai di Rasulullah.
Ketika Rasulullah bertanya, "Bagaimana hasilnya?" Sahabat ini menjawab, "Seperti biasa Rasul, ditolak". Lalu ternyata datang bapak-bapak tadi sambil menangis, "Rasul silahkan anak saya dijodohkan dengan ini, saya menerima lamarannya."
Ia takut diviralkan oleh Allah bahwa ada yang menolak lamaran, padahal itu atas usulan Rasulullah. Maka dari kisah ini ku ambil kesimpulan, dari dulu memang ketaatan kepada Rasulullah sungguh luar biasa, terlebih ketika tahu bahwa ia bisa viral ketika tidak menuruti apa yang di anjurkan oleh Rasulullah.
Ternyata viral itu sudah ada sejak dulu, namun bahasa ketika Aku mondok dulu memakai istilah "Kuncoro."
Semoga cerita yang ku ingat dan ku tuliskan ini dapar bermanfaat untuk seluruh pembaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H