Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Keyakinan Ditampar Kenyataan, Timnas Garuda Memang Belum Setangguh Itu

16 Oktober 2024   08:15 Diperbarui: 16 Oktober 2024   08:22 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas Garuda (foto: PSSI.org).

Mulanya timnas nampak akan mudah menggapai kemenangan. Skuad yang berisikan kombinasi nama-nama mapan di klub Eropa dengan pemain-pemain yang sudah lama bermain bersama di timnas seakan siap menjemput 3 poin pertama. 

Bermain agresif, menguasai bola, dan menekan pertahanan lawan sepertinya gol tinggal menunggu waktu. Benar adanya, gol segera tercipta. Bukan hanya satu, tapi dua sekaligus di babak pertama. Namun, bukan ke gawang China. Sebaliknya, dua gol itu malah bersarang dengan lancar ke gawang Indonesia.

Kekalahan melawan China saat optimisme dan harapan membumbung tinggi mendedahkan kenyataan bahwa Timnas Indonesia belumlah sebaik yang diperkirakan. Malahan kekalahan melawan China menjabarkan setidaknya 3 persoalan klasik yang masih melingkupi Timnas Garuda. Persoalan-persoalan yang semula dianggap akan segera teratasi dengan hadirnya nama-nama baru, tapi ternyata masih menetap dalam tubuh skuad sebagai kelemahan laten.

Pertama, Indonesia sejak dulu sudah mampu bermain agresif. Modal kecepatan beberapa  pemain memungkinkan itu. Kini dengan komposisi pemain yang lebih lengkap berisikan tempaan liga-liga Eropa, agresivitas Timnas garuda nampak lebih mengancam.

Sayangnya, agresivitas Garuda tidak ditopang oleh daya kreativitas yang tinggi. Hasilnya permainan timnas kurang efektif seperti yang sudah-sudah. Beberapa peluang sirna. Peluang-peluang berikutnya pun sulit dicipta.

Timnas Indonesia memang memiliki para gelandang pekerja. Namun, terlalu sedikit, yang benar-benar kreatif. Ketiadaan daya kreatif membuat penguasaan bola dan serangan timnas hanya mondar-mandir mendekati pertahanan lawan, tanpa mampu menimbulkan kecemasan bagi lawan.

Padahal daya kreativitas yang mendukung agresivitas diperlukan untuk menutupi ketiadaan penyerang haus gol yang masih belum ditemukan oleh timnas. Di Bahrain, kendala itu nampak sudah mulai teratasi. Akan tetapi di China, STY perlu mengakui lagi bahwa persoalan kreativitas masih menjadi salah satu PR utama yang menghambat Indonesia mencetak gol lebih banyak. 

Kedua, seringnya STY memilih 11 pemain pertama yang berubah-ubah kerap berhasil menghadirkan efek kejut bagi lawan. Pada pertandingan-pertandingan yang lalu, beberapa hasil positif diraih dengan komposisi pemain yang berbeda. Itu bisa bermakna kekayaan strategi STY sekaligus keluwesan timnas. 

Selain karena faktor strategi, kesiapan  dan kondisi para pemain yang tersedia juga menentukan susunan line-up. Namun, ada variabel lain yang nampak luput dari mitigasi STY kali ini. 

Masuknya nama-nama baru menjadikan Indonesia sebagai tim yang nyaris selalu bermain dengan komposisi berbeda dalam setiap laga. Pertandingan yang baru berarti komposisi pemain yang baru pula. Dengan masih akan masuknya beberapa nama pemain keturunan lagi, bisa dikatakan Timnas Indonesia belum memiliki komposisi yang benar-benar paten. 

Di luar lapangan para pemain baru bisa segera melebur dengan skuad lama. Rasa kekawanan antara mereka bukan hambatan. Akan tetapi situasinya berbeda saat mereka harus menjalankan peran di lapangan. Faktor chemistry dan saling pengertian perlu diuji melalui banyak pertandingan bersama. Laga melawan China semalam memperlihatkan bawah ujian itu tidak mudah untuk dihadapi timnas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun