Gara-gara Kaesang pula terungkap foto sang kakak Gibran saat sedang menenteng kopi Starb***s yang selama ini dianggap produk terafiliasi Isr***. Gaya Gibran menikmati kopi tersebut dengan gelas plastik berbanding terbalik dengan gaya kampanyenya saat pemilu yang menolak air kemasan dalam botol karena dianggap kurang go green.
Bermula dari Kaesang pula akhirnya tersebar foto sang kakak ipar yang walikota Medan ternyata pernah menumpang pesawat jet. Bahkan, penampilan dan perhiasan ibu negara pun tak luput dari kejelian mata netizen.
Gara-gara Kaesang publik menjadi semakin kritis menganalisis jaringan bisnis anak-anak Presiden Jokowi. Bagaimana caranya mereka mempunyai banyak usaha yang sebenarnya tidak laku-laku amat, tapi bisa beranak pinak cabangnya?
Ulah Kaesang juga ikut membangkitkan naluri detektif para netizen Indonesia yang mampu menembus rahasia-rahasia terdalam yang selama ini tidak diketahui khalayak. Salah satu yang paling fenomenal dan sedang menjadi skandal sekarang ialah seputar akun fufufafa yang dicurigai sebagai akun milik sang kakak, Gibran Rakabuming.
Semua itu berawal dari Kaesang dengan tumpangan jet pribadi serta kudapan roti mahalnya yang dipamerkan lewat jendela media sosial sang istri. Andai dua hal itu tak muncul, barangkali getahnya tak terlampau berceceran ke mana-mana.
Meski demikian, setelah dipikir-pikir ulang, pepatah "Anak Polah Bapa Kepradah" rasanya kurang tepat diasosiasikan dengan Mario Dandy maupun Kaesang.
Pada Mario Dandy sebenarnya bukan hanya dirinya yang berulah. Sang bapak juga tak kalah polahnya. Bahkan, Rafael Alun lebih dulu dan lebih lama berulahnya. Nasib yang menimpa Rafael Alun bukan akibat dari polah Mario Dandy. Kedoknya terbongkar memang karena kasus Mario Dandy. Akan tetapi, tingkah polah Rafael Alun tercermin dari ulah sang anak. Pendek kata: anak dan bapak sama-sama berulah.
Pada Kaesang pun bukan melulu karena gaya hidup dan ulahnya yang kurang bersimpati dengan keadaan negeri. Melancong dengan "nebeng" pesawat jet dan menikmati roti mahal memang jadi pembuka dari serangkaian kisah bau ketek, mulyono, hingga fufufafa. Akan tetapi, polah Kaesang hanya salah satu bingkai kaca dari sebuah cermin utuh yang lebih besar yang pada waktu bersamaan sedang memperlihatkan bagaimana sang ayah, Presiden Joko Widodo memainkan akrobat politik mengutak-atik konstitusi demi kepentingan anak-anak dan keluarganya. Dengan kata lain bukan hanya Kaesang yang berulah dan berpolah.
Mario Dandy dan Kaesang secara kebetulan memantulkan fakta serta rahasia di balik cermin gelap yang selama jangka waktu panjang tidak nampak ke hadapan khalayak.Â
Oleh karena itu, selain marah pada Mario Dandy dan Kaesang, kita sebenarnya juga perlu menyisakan sedikit terima kasih kepada dua pemuda ini. Sebab cermin kecil yang mereka perlihatkan melalui Rubicon dan Jet pribadi ternyata merupakan bingkai penting dari sebuah layar kaca besar yang penuh kepura-puraan.
Kini, tinggal kita bermusyawarah untuk memilih di antara Kaesang dan Mario Dandy. Siapa di antara keduanya yang lebih keren  untuk diangkat sebagai Duta Anti-gratifikasi dan Anti-korupsi?Â