Menjadikan QRIS antarnegara sebagai identitas bersama ASEAN akan menjadi capaian emas. Dalam hal ini slogan "Satu QRIS Untuk Semua" yang dicanangkan di Indonesia mendapatkan penguatan menjadi "Satu QRIS Untuk ASEAN".
ASEAN memang dirasakan membutuhkan satu identitas yang bisa dimiliki dan dibanggakan secara bersama-sama. Adanya identitas bersama akan membuat penduduk ASEAN semakin tertarik untuk saling mengunjungi dan mengenal.Â
Penting untuk mencermati hasil survey The State of Southeast Asia 2023 tentang pilihan tujuan wisata dan studi lanjut. Mayoritas penduduk ASEAN ternyata lebih memilih bepergian ke Jepang (27,3%) dan Uni Eropa (15,3%) dibanding mengunjungi sesama negara di Asia Tenggara. Penduduk ASEAN juga lebih memilih Amerika Serikat, Inggris, dan Australia sebagai tujuan studi lanjut. Hanya 9,4% yang tertarik untuk melanjutkan studi di negara-negara Asia Tenggara.
Temuan di atas menunjukkan bahwa penduduk ASEAN belum benar-benar terhubung. Â Meski selama puluhan tahun ASEAN bisa menyatukan negara-negara, tapi penduduknya belum menjadi kesatuan masyarakat yang dekat. Keinginan untuk saling mengenal masih kurang.
Oleh karenanya setelah ASEAN mampu bertransformasi, langkah strategis berikutnya ialah membangun identitas bersama yang relevan bagi semua penduduk ASEAN.
QRIS antarnegara barangkali merupakan hal kecil dalam kerangka ASEAN yang besar. Namun, hal kecil itulah yang membuat QRIS mudah diterima, dipraktikkan, dan dirawat oleh semua orang.Â
Implementasi QRIS antarnegara membuat penduduk ASEAN semakin nyaman dan tertarik untuk saling berkunjung. Ke manapun penduduk ASEAN pergi ke negara-negara di kawasan, QRIS antarnegara akan selalu menyertai.
Mahasiswa asal Malaysia dan Thailand bisa membayar menggunakan aplikasi negaranya dengan memindai QRIS saat menempuh studi di Indonesia. Sedangkan orang Indonesia akan bisa mudah bertransaksi menggunakan aplikasi pembayaran QRIS dengan memindai kode QR ketika berlibur atau menonton konser di Singapura.Â
Lalu ketika ditanya, apa yang membuat mereka merasa menjadi bagian dari ASEAN dan bangga sebagai penduduknya, masing-masing akan berkata: saya pakai QRIS.
Itu bukan khayalan semu. Diterimanya QRIS antarnegara dan semakin banyak negara di Asia Tenggara yang bersiap mengimplementasikannya merupakan bukti bahwa ASEAN telah menyadari perlunya "identitas bersama".