Dalam angan-angan saya seolah sedang berada di halaman rumah Nh. Dini yang teduh dan tenang. Lalu saya merasa seperti sedang menulis cerita tentang kondisi rumah itu sekarang.Â
Semua ide, angan-angan, dan kalimat yang berlalu lalang di pikiran tersebut membuat saya bertekad untuk menjenguk masa lalu Nh. Dini. Saya akan ke Semarang untuk melihat rumah Nh. Dini dan mengintip kampung Sekayu. Perjalanan inilah yang saya sebut sebagai "Menemui Nh. Dini".
Berangkat dari Buku
Keberangkatan ke Semarang belum diputuskan waktunya, tapi buku-buku Nh. Dini dengan cepat memberi inspirasi konten yang ingin saya tulis.Â
Dari "Padang Ilalang di Belakang Rumah" saya memutuskan akan menulis cerita tentang bagian belakang rumah. Masihkah berupa padang ilalang atau sudah berganti rupa? Jika berubah, jadi seperti apa sekarang?
Dari "Sekayu" saya menetapkan Masjid Sekayu sebagai pokok cerita berikutnya. Sebab masjid ini sering disebut oleh Nh. Dini saat menceritakan kampung dan rumahnya. Saya berpandangan jika bisa mengunjungi dan melihat Masjid Sekayu, maka sebagian cerita mengenai kampung masa kecil Nh. Dini bisa saya rangkum sekaligus.
Sedangkan "Sebuah Lorong di Kotaku" memberi saya inspirasi untuk menyajikan suasana rumah Nh. Dini sekarang dan apakah rumah tersebut seperti yang Nh. Dini deskripsikan dalam bukunya. Saya juga mendapat ide untuk berjalan kaki menyusuri rute-rute yang pernah ditempuh oleh Nh. Dini saat kecil dan remaja.
Beberapa buku lainnya memberi ide tambahan. Namun, pada dasarnya perjalanan "Menemui Nh. Dini" saya mulai dari 3 buku di atas.Â
Berangkat dari cerita masa lalu Nh. Dini, saya ingin membuat konten seputar jejak, kenangan, dan warisan hidupnya yang masih tertinggal di Semarang pada masa kini. Bukan konten "before-after" karena saya ingin lebih menonjolkan kondisi kekiniannya dalam bentuk narasi cerita perjalanan.
Banyak Cerita
Kesempatan akhirnya datang pada 19 Februari 2023. Bersamaan dengan sebuah acara yang perlu saya datangi di Semarang, saya memanfaatkannya sekaligus untuk mengeksekusi konten "Menemui Nh. Dini".