Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Melipir ke Solo, Menikmati Kulinernya yang Tak Ada Habisnya

26 April 2023   18:44 Diperbarui: 26 April 2023   18:49 823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Intip Goreng yang renyah dan gurih di Pasa Gedhe Solo (dok.pribadi).

Sop Sapi di Warung Pak Die hanya permulaan. Ibaratnya sebagai salam "kulo nuwun" saat baru tiba di Solo. 

Berikutnya yang wajib dan tak boleh dilewatkan ialah nasi liwet. Ini juga nampak sederhana, tapi otentik sekali. Pincuk daun pisang menjadi alas bagi nasi putih, sayur labu berkuah, suwiran daging ayam, telur rebus, dan areh putih yang terbuat dari putih telur.

Nasi liwet (dok.pribadi).
Nasi liwet (dok.pribadi).
Jika bagi wisatawan nasi liwet merupakan sajian yang wajib dicoba, bagi orang Solo sendiri nasi liwet telah menjadi menu harian. Sering saya jumpai warga Solo lahap menyantap nasi liwet dan menambah porsi. Seperti tak pernah bosan meski lidah mereka telah mencecapnya hampir setiap hari.

Memang saya akui, nasi liwet terlalu nikmat untuk ditolak. Saya yang penyuka makanan gurih tidak bisa untuk tidak menyukainya. Namun, pada dasarnya pemilik lidah pedas, manis, asin, dan gurih sama-sama akan mudah menerima nasi liwet. Semudah menemukannya sepanjang hari, dari pagi hingga tengah malam. Dijajakan di pasar, di pujasera, di kaki lima, di restoran, dan di banyak sudut kota Solo. 

Pecel ndeso banyak dijual di Solo (dok.pribadi).
Pecel ndeso banyak dijual di Solo (dok.pribadi).

Nasi liwet tidak bertahta sendirian di kota ini. Ada pecel ndeso yang juga jadi kesukaan banyak orang. Setiap menjelajahi car free day di Jalan Slamet Riyadi, pecel ndeso selalu berhasil menaklukkan lidah saya.

Sebagai penggemar pecel, saya bisa mengatakan pecel ndeso ala Solo memiliki keunikan dari segi rasa dan komposisi yang berbeda dengan pecel di tempat lain. Pecel ndeso selalu saya dapati disajikan bersama nasi merah. Seolah pecel ndeso wajib dan harus menyertakan nasi merah.

Komposisi sayuran pecel ndeso juga lebih semarak. Biasanya saya menjumpai lebih dari empat macam sayuran dalam wadah penjualnya. Daun pepaya, daung singkong, kenikir, kemangi, biji lamtoro, timun, tauge, bunga jantung pisang, dan kembang turi bisa secara bersama-sama dinikmati dalam sepincuk pecel ndeso.

Satu lagi kekhasan pecel ndeso ialah bumbu kacangnya yang ditumbuk kasar dan dicampur wijen hitam. Itu sebabnya bumbu pecel ndeso memiliki warna dan rasa yang lebih unik.

Sama dengan nasi liwet, menemukan penjual pecel ndeso di Solo tidaklah sulit. Namun, kebanyakan pecel ndeso dijajakan pagi hingga siang hari. Soal harga, lagi-lagi hanya Solo yang bisa memberikan sepincuk pecel ndeso yang nikmat cukup dengan Rp8000. Itu sudah termasuk nasi merah dan kerupuk gendar yang renyah.

Simbah penjual pecel ndeso di Solo (dok.pribadi).
Simbah penjual pecel ndeso di Solo (dok.pribadi).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun