Bakso Terbaik Kami Dapatkan pada Lebaran Tahun Ini

Hanya pada sedikit makanan saya tak pernah merasa bosan. Bakso salah satunya.

Semangkuk bakso yang sedap pun baru saya nikmati siang tadi (24/4/2023). Itu mangkuk bakso kedua untuk saya sejak lebaran hari pertama pada Sabtu lalu.

Saya membelinya dari warung Bakso Eco milik Pak Wardi sekitar pukul 11.00 WIB. Kebetulan rendang sudah habis. Tersisa sambal goreng kentang serta ayam yang sudah dibumbui, siap digoreng kapan pun kami ingin menyantapnya. 

Ketupat sudah tak tersisa. Sementara opor, kami tak membuatnya pada lebaran kali ini. Kami tidak menyesali karena pada dasarnya opor bukan makanan favorit keluarga kami. Saya lebih berselera pada ayam goreng atau sate ayam.

Maka saat siang tadi perut kami merasa lapar, pilihannya ialah: menggoreng ayam, memasak menu yang cepat saji, pergi makan di luar, atau membeli makanan yang praktis. 

Kakak mengusulkan jajan bakso, tapi tak ingin pergi ke luar karena malas dengan macetnya jalanan dan teriknya cuaca. Usul yang mudah disepakati. Akhirnya diputuskan untuk take away bakso dengan menugaskan saya sebagai kurirnya.

Pilihannya Bakso Eco buatan Pak Wardi yang merupakan kesukaan keponakan saya yang kelas 1 SD. Menurut kakak, anaknya yang satu itu sering minta dibawakan bakso saat ia pulang kantor sore hari. Dari warung milik Pak Wardi di pinggir jalan arah pulang keponakan saya mendapatkan bakso favoritnya.

Warung Bakso Eco kepunyaan Pak Wardi (dok.pribadi).

Ternyata warungnya sederhana dan kecil saja. Pak Wardi hanya menyediakan 2 meja dan beberapa kursi di dalam warung sebagai tempat para pembeli bersantap. Sementara sebuah meja lainnya yang berukuran lebih kecil ditempatkan di pojokan dekat gerobak sebagai tempat meracik minuman yang hanya dua macamnya, yakni es teh atau tes hangat dan es jeruk atau jeruk hangat. Di pojok lainnya saya melihat sebuah freezer berwarna putih.

Siang tadi saat saya datang sudah ada beberapa pembeli yang sedang menikmati semangkuk bakso. Namun, giliran saya untuk dilayani masih agak lama. Sebab Pak Wardi dan seorang yang membantunya sedang menyiapkan 11 bungkus bakso yang dipesan oleh dua orang pembeli. Satu pembeli memesannya lebih dulu sebanyak 9 bungkus, sedangkan seorang lainnya sedang menunggu 2 bungkus. Oleh karena itu, saya masih perlu bersabar untuk mendapatkan 6 porsi bakso berikutnya.