Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Pada Sebuah Nama, Terima Kasih Mas Carlo Saba

21 April 2023   11:03 Diperbarui: 22 April 2023   02:01 1428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Walau demikian tak dimungkiri ada kedalaman yang berkurang saat menyaksikan KAHITNA tanpa dikawal satu dua orang personelnya. Seringkali pemain tambahan berhasil mengatasi. Namun, Cerita Cinta, Aku Dirimu Dirinya, Nggak Ngerti, Untukku, Tak Sebebas Merpati, dan Setahun Kemarin hanya akan utuh jika dikawal para pemilik suara aslinya.

Malam itu di Sam Po Kong ada setitik perasaan kosong. Nampaknya bukan hanya saya yang merasa. Sebab lagu Cerita Cinta yang biasanya dengan cepat disahuti seruan dan dendangan massal, jadi lebih lambat menyambar penonton. Seperti ada sepotong mantra yang meredup. Bagian yang selalu Mas Carlo lantunkan dengan penuh magis di awal lagu, "Hey..hey iye iyeeee..iye..ye.ye..ye..ye..ye..". 

Lengkingan suara emas Mas Carlo tak membersamai Cerita Cinta malam itu. Suara yang sebenarnya lembut karena ketika tidak menyanyi, intonasinya penuh kerendahan hati. Seperti caranya menerima para penggemar.

Kahitna tanpa Mas Carlo di Semarang, 18 Februari 2023 (dok.pribadi).
Kahitna tanpa Mas Carlo di Semarang, 18 Februari 2023 (dok.pribadi).

6 Desember 2011 di Malang. Saya terus mengingatnya sebagai salah satu dari sedikit perjumpaan saya dengan Mas Carlo. Malam itu saya dan beberapa teman datang ke lobi hotel tempat KAHITNA menginap. Sekitar 4 jam lagi KAHITNA akan bernyanyi di salah satu ruangan hotel.

Menurut kabar para personel KAHITNA sedang makan malam. Ternyata tiga orang turun lebih awal. Mas Carlo salah satunya. Bersama Pak Budi dan Mas Bedi manajer KAHITNA, mereka menemani kami untuk beberapa saat.

Mas Carlo Saba bersama penggemarnya di Malang, 2011 (dok.pribadi).
Mas Carlo Saba bersama penggemarnya di Malang, 2011 (dok.pribadi).

Tak ada kerumunan meminta tanda tangan malam itu. Mas Carlo, Pak Budi dan Mas Bedi menyapa kami tanpa berlebihan. Cara mereka memposisikan diri yang santai seolah memberi isyarat bahwa mereka bisa diajak ngobrol untuk beberapa menit. 

Pada akhirnya kami ngobrol tentang hal-hal ringan. Tentang siapa saja kami, kapan datang, dan sebagainya. Sempat pula obrolan menyinggung tentang kesehatan karena di antara kami yang menunggu di lobi hotel merupakan seorang dokter. 

Malam itu saya dan teman-teman seperti sedang tidak jumpa fans. Tidak seperti menemui idola yang ada di ketinggian. Akrab meski kami memiliki kecanggungan yang nyata. Hangat meski kami belum terbiasa berhadapan sangat dekat dengan KAHITNA. 

Seperti keramahan KAHITNA, Mas Carlo juga menimpali obrolan dengan kedekatan. Suaranya yang lembut turut mengisi pembicaraan kami. Responsnya nampak tulus. Sampai akhirnya menjelang pukul 21.00 ia berpamitan mempersiapkan diri buat pertunjukkan. Beberapa di antara kami lalu meminta foto. Saya dengan senang hati mengambilkan gambarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun