Dua kaus lengan panjang yang saya beli beberapa waktu lalu sebenarnya diperuntukkan untuk penggunaan sehari-hari. Bukan dalam rangka persiapan khusus menyambut lebaran. Hanya kebetulan saya membelinya secara daring saat sedang ada penawaran "Ramadan Sale".
Namun, kondisi cuaca dan paparan UV ekstrem yang dirasakan hari ini akhirnya membuat saya berpikir untuk menjadikan kedua kaus tersebut sebagai "pakaian dinas" silaturahmi pada lebaran nanti.
Mula-mula saya akan tetap menggunakan baju koko untuk salat Ied. Setelah itu pulang ke rumah dan berganti pakaian santai. Selanjutnya saat tiba waktunya berangkat mengunjungi tetangga dan saudara untuk bersilaturahmi saya akan mengenakan kaus lengan panjang tersebut. Kebetulan salah satunya telah saya pakai sebelumnya. Sedangkan satu sisanya masih terbungkus.
Satu yang telah terpakai, saya nyaman menggunakannya. Bahannya dari katun yang menyerap keringat. Tidak terlalu tebal sehingga tidak cepat membuat gerah saat dipakai di luar ruangan. Ukurannya XL yang memberi kelonggaran sehingga tubuh nyaman memakainya lama-lama.
Satu yang penting ialah kausnya berlengan panjang sehingga bisa melindungi lebih banyak permukaan kulit dari terik matahari serta paparan UV yang ekstrem.
Kaus yang kedua semoga sama kualitasnya. Sebab saya membelinya dari jenis dan model yang sama, hanya berbeda warna.
Menurut saya mengenakan kaus seperti demikian saat lebaran bukan merupakan sikap "nyeleneh". Memakai baju kasual sama sekali tidak mengurangi makna Idulfitri. Bagi saya, asalkan sopan dan nyaman, baju kasual seperti kaus tetap wajar dipakai pada hari raya agama.
Lagipula kegiatan silaturahmi di kampung halaman nanti biasanya berlangsung lama. Dilaksanakan secara berkeliling mengunjungi beberapa tetangga yang bagi kami orang kampung bisa berlangsung hingga satu jam. Berjalan kaki dari rumah ke rumah akan jadi ritual yang melelahkan, meski juga dinantikan.
Setelah itu kami akan berziarah ke makam kakek-nenek serta keluarga besar dengan menempuh 45 menit perjalanan menggunakan kendaraan. Namun itu belum finish karena lokasi makam berada di tempat yang agak tinggi dan tidak bisa dilalui kendaraan. Dari jalan raya, saya dan keluarga masih harus berjalan lagi melalui jalanan tanah yang agak menanjak.
Berjalan kaki menuju dan pulang dari makam tersebut seringkali melelahkan. Apalagi jika dibarengi terik matahari dan paparan UV yang ekstrem seperti sekarang. Oleh karena itu, menggunakan pakaian sederhana seperti kaus saya rasa sebuah pilihan yang tepat.
Kini saya sudah punya dua pakaian untuk dikenakan saat lebaran nanti. Berupa kaus berwarna biru muda dan biru dongker. Keduanya berlengan panjang. Anggaplah sebagai protektor tambahan anti-UV.