Meski sederhana, sampul klasik tersebut tetap mewakili cerita di dalamnya. Yakni tujuh bulatan wajah manusia. Penggemar Nh. Dini tentu bisa segera membaca maknanya. Sebab cerita-cerita kenangan Nh. Dini, terutama empat judul buku pertamanya banyak berkisah mengenai kehidupan Nh. Dini bersama empat orang saudaranya dan kedua orangtua. Secara total ada tujuh lakon dalam keluarga Nh. Dini.
Penggambaran tujuh wajah di sampul klasik tersebut agaknya semacam spoiler bagi para pembaca pada masa itu yang penasaran dengan "Langit dan Bumi Sahabat Kami". Bahwa buku tersebut masih berkutat pada naik turunnya kehidupan Nh. Dini kecil bersama bapak, ibu, dan empat orang kakaknya.
Aktivitas menyelami sampul Nh. Dini, terutama judul-judul klasik dari penerbit-penerbit yang berbeda ternyata mengasyikkan. Jarang terpikirkan oleh saya selama ini untuk mengamati lebih dalam sampul-sampul buku Nh. Dini. Padahal lebih dari 30 judul karyanya saya miliki.
Selama ini saya hanya asyik mengunyah tulisan-tulisan Nh. Dini dan kurang memperhatikan detail sampulnya. Saya menganggap sampul sebagai pembungkus halaman biasa.Â
Sekarang saya menemukan cara lain menikmati karya Nh. Dini. Pada saat menunggu berbuka, di sela-sela kenyamanan dan keluangan waktu sebelum tarawih, serta saat bersantai sebelum tidur, saya suka mengambil lagi buku-buku Nh. Dini secara acak. Bukan untuk dibaca ulang secara seksama, melainkan dibuka sekilas lalu memandangi sampulnya lebih lama.
Menyenangkan "membaca" sampul buku-buku lawas Nh. Dini. Ilustrasi yang tergambar di sana membawa pikiran saya bermain-main dengan imajinasi. Memandangi sampul-sampul itu membuat saya larut dalam aktivitas menebak-nebak bagian mana dari cerita bukunya yang tergambar di sampul.
Di sisi lain, saya pun teringat obrolan dengan kemenakan Nh. Dini, Oeti Adiyati di rumah Sekayu pada Februari lalu. Saat itu saya menunjukkan kepadanya sampul terbaru novel "Keberangkatan" dan "Pada Sebuah Kapal" yang diterbitkan kembali oleh Gramedia.
Mula-mula Oeti Adiyati terkejut mengetahui bahwa dua judul itu akan diterbitkan lagi. Gramedia belum memberitahunya perihal penerbitan ulang dua masterpiece klasik Nh. Dini tersebut.
Namun, perhatian terbesar Oeti lebih tertuju pada ilustrasi sampulnya. Saat memandangi "Keberangkatan" versi 2023, matanya menelisik dalam-dalam. "Kok gini ya sampulnya?", begitu komentarnya pertama-tama.
"Mungkin karena ceritanya tentang wanita bule, jadi seperti itu, Bu", saya mencoba menanggapi.