Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Bukber Diantar Debt Collector

12 April 2023   20:26 Diperbarui: 12 April 2023   20:44 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbuka di angkringan (dok.pribadi).

Petang semakin syahdu. Mendekati maghrib keramaian semakin menjadi-jadi. Jalanan di pinggir alun-alun telah semakin sesak sebagai tempat berlabuh motor, sepeda, becak, dan andong. Roda empat  dilarang parkir di alun-alun.

Obrolan Marso dan Saliyo terhenti ketika sebuah sepeda motor melambat persis di seberang angkringan. Ada dua orang di atas sepeda motor itu. Seorang diantaranya dengan cepat Marso kenali. Ia langsung melambaikan tangan memberi kode.

"Wah, memang mantep temen kita itu, naik motor dianter sopir", ucap Saliyo begitu melihat Rohmat turun dari boncengan. 

Marso ikut mengangguk saja. Ia tak berkomentar, tapi menyimpan kekaguman yang sama. Apalagi Rohmat sore itu menggunakan sepatu dan kemeja yang bagus. Motornya juga keren, sama seperti yang Rohmat kendarai saat bertemu terakhir kali.

Rohmat telah sampai di muka angkringan. Marso dan Saliyo bangkit dari duduknya, menjemput sahabat yang sudah dinanti-nanti. Bertiga mereka berangkulan sebentar, lalu menyebar duduk mengelilingi gerobak angkringan.

Saliyo kembali mengulang kekagumannya. Kali ini langsung di hadapan Rohmat. "Kamu kok hebat, Mat. Kemana-mana ada yang nganter ya? Pakai motor juga dianter".

Rohmat tak langsung menjawab. Sebentar ia menggulung lengan kemejanya. Nafasnya melenguh pendek. 

"Enak gimana? lha wong orang itu debt collector, leasing", kata Rohmat.

Sementara orang yang oleh Marso dan Saliyo sangka sebagai sopir berlalu bersama sepeda motor yang mengantar Rohmat, adzan magrib menggema dari toa masjid di barat alun-alun.

**

Disclaimer: cerita ini merupakan fiksi, jika ada kemiripan latar, tempat, dan nama, mohon tetap dianggap fiksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun