Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Jangan Remehkan Sahur Mi Instan, Barangkali Itu Awal dari Keberkahan Puasa Kita

4 April 2023   19:53 Diperbarui: 4 April 2023   20:04 827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mi instan rebus untuk sahur (dok.pribadi).

"Makan sahurlah kalian karena di dalam sahur terdapat berkah" (HR. Bukhari).

Kadang saya merasa heran. Beberapa orang seringkali ketika menganjurkan makanan atau minuman yang sebaiknya dikonsumsi dan tidak dikonsumsi selama puasa, menempatkan mi instan ke dalam golongan yang perlu dijauhi. Seolah-olah mi instan tidak dibuat untuk orang-orang yang berpuasa.

Katanya mi instan kurang mengandung gizi. Bisa memicu asam lambung serta membuat perut mudah begah dan panas. Terutama jika dimakan saat sahur.

Bukan apa-apa. Sering dengan mata kepala sendiri saya jumpai para korps baju putih di rumah sakit juga suka menyantap mi instan. Di kantin dan minimarket rumah sakit mi instan tidak dilarang untuk dijual. Para perawat yang bertugas jaga malam mungkin juga menyediakan mi instan di lemari dapur ruang jaga mereka.

Sudah tak terhitung pula banyaknya kaum cerdik dan pintar yang dilahirkan berkat campur tangan mi instan. Warung-warung burjo yang selalu laris di sekitar kampus dan sekolah menjadi saksi betapa mi instan tidak remeh jasanya. Bahkan berkat mi instan setiap tahun ribuan orang bisa mudik lebaran gratis. 

Mi instan juga menjadi energi penggerak pembangunan bangsa. Jembatan, jalan, bandara, dan gedung-gedung di negeri ini dibangun oleh para pekerja penikmat mi instan.

Mengabaikan mi instan dari menu puasa, ibarat menghilangkan kebahagiaan sebagian orang. Tak sedikit di antara kita yang kadang tak punya pilihan leluasa  yang bisa disantap saat sahur. 

Mi instan adalah alasan bagi banyak orang terus bersyukur bisa sahur dan berpuasa hari ini. 

Sahur dengan mi instan jauh lebih baik daripada meninggalkan sahur. Barangkali ada orang yang lebih memilih tidak makan sahur dibanding harus menyantap mi instan pagi buta. Padahal ada sebungkus mi instan di lemari dapur.

Orang seperti demikian mungkin termasuk merugi. Pertama karena ia melewatkan sahur. Padahal di dalam sahur ada keberkahan. Sahur adalah sunah. Pahala menjadi milik orang-orang yang bangun pada sepertiga malam untuk menunaikannya. Tak mengapa hanya dengan semangkuk mi rebus. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun