Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Saat Ferdy Sambo Mulai Mendapat Simpati Publik, dari Antagonis Menuju Protagonis?

2 September 2022   08:16 Diperbarui: 2 September 2022   19:03 3328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Komnas HAM dan Komnas Perempuan pada 1 September 2022 menyampaikan laporan dan rekomendasi terkait kasus pembunuhan Brigadir J. Kedua lembaga menemukan indikasi adanya pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J terhadap Putri Candrawathi dan meminta polisi mengusutnya. Kabar baik untuk Ferdy Sambo?

Sedikit rasa manis bisa membuat lidah melupakan pekatnya rasa pahit. Dan setitik warna putih pelan-pelan bisa mengaburkan pandangan dari pekatnya noda hitam.

Demikian pula perbuatan jahat yang kelam tetap menyisakan ruang bagi peristiwa-peristiwa yang "menyentuh perasaan". Kejahatan yang keji pun sering kali menyertakan sisi-sisi "humanis" yang sejenak bisa menggetarkan hati.

Jika sisi-sisi yang "menyentuh" tersebut direproduksi secara terus-menerus, pelan-pelan masyarakat akan memakluminya. Kemarahan akan berubah menjadi belas kasihan. Dan rasa benci akan digantikan dengan rasa simpati.

Sketsa manis dari persidangan etik Ferdy Sambo (ilustrasi: kompas tv).
Sketsa manis dari persidangan etik Ferdy Sambo (ilustrasi: kompas tv).

Saat Benci Berubah Menjadi Simpati

Banyak contoh bisa diambil untuk menerangkan narasi di atas. Salah satu yang terbaru sedang terjadi di Jepang saat ini. Yakni terkait pembunuhan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.

Masih kuat diingatan bagaimana Shinzo Abe ditembak dari jarak dekat dengan shotgun oleh seorang pria pada 8 Juli 2022 lalu. Pembunuhan yang terjadi di ruang publik tersebut terekam oleh kamera sehingga terlihat oleh banyak pasang mata.

Meninggalnya Shinzo Abe membuat Jepang bersedih dan terguncang. Bagi masyarakat Jepang yang jarang menyaksikan peristiwa kriminal dan kekerasan di ruang publik, perbuatan pelaku dianggap sangat keji.

Tak ayal kecaman dan kemarahan pun diarahkan kepada sang pelaku yang bernama Tetsuya Yamagami. Selain tentu kepada polisi dan otoritas keamanan setempat yang dianggap lalai menjaga Abe.

Shinzo Abe ditembak pada 8 Juli 2022, hari yang sama dengan pembunuhan Brigadir J (ilustrasi: kompas tv).
Shinzo Abe ditembak pada 8 Juli 2022, hari yang sama dengan pembunuhan Brigadir J (ilustrasi: kompas tv).
Walau demikian sebuah kejutan muncul. Berdasarkan hasil pemeriksaan terungkap latar belakang yang menggerakkan Tetsuya nekat menambak Abe.

Bagi Tetsuya, Abe merupakan salah satu tokoh yang memiliki keterkaitan dengan sebuah kelompok kultus agama di mana ibunda Tetsuya tergabung di dalamnya. Doktrin dan pengkultusan yang berlebihan di dalam kelompok agama tersebut membuat ibunda Tetsuya menghabiskan terlalu banyak uang dan waktu. Akibatnya mereka jatuh miskin. Kehidupan keluarga Tetsuya pun terlantar.

Latar belakang tersebut ternyata bisa diterima oleh sebagian masyarakat Jepang. Pandangan publik Jepang terhadap pelaku pun berubah. Kini, banyak masyarakat negeri Sakura justru menaruh simpati pada Tetsuya.

Masyarakat Jepang bisa memahami penderitaan yang dialami oleh Tetsuya. Sebab banyak keluarga di Jepang memang menjadi terlantar setelah menjadi pengikut kelompok kultus agama seperti yang dianut oleh ibunda Tetsuya.

Menariknya, masyarakat Jepang bukan hanya mulai bersimpati pada Tetsuya. Tak sedikit juga yang mengusulkan pengiriman bantuan kepada Tetsuya di penjara. Melalui sebuah petisi bahkan tergalang ribuan tanda tangan masyarakat yang mengharapkan keringanan hukuman bagi Tetsuya.

Sebagian masyarakat juga berpandangan andai tembakan Tetsuya tak sampai membuat Abe meninggal dunia, ada kemungkinan simpati pada Tetsuya bisa lebih besar lagi.

Begitulah dinamika kebencian bisa berubah menjadi belas kasihan. Kisah tentang latar belakang kejahatan dan kehidupan sang pelaku bisa menyentuh perasaan masyarakat. Kemarahan yang semula membumbung tinggi, pelan-pelan mereda dan berganti menjadi simpati.

Skenario Baru Sambo, dari Antagonis Menjadi Protagonis?

Kasus pembunuhan Brigadir J yang diotaki oleh Ferdy Sambo juga tidak menutup kemungkinan akan memunculkan dinamika serupa. Bukan karena kebetulan pembunuhan Brigadir J dan Shinzo Abe terjadi pada tanggal yang sama.

Melainkan karena lamanya proses pengusutan dan pengadilan kasus Brigadir J memberikan waktu yang cukup untuk memunculkan sketsa-sketsa manis tentang para pelaku. Sisi-sisi "humanis" dari kehidupan Sambo secara sengaja maupun tidak sengaja akan tampak ke hadapan publik. Salah satunya lewat peran media.

Kabar baik untuk Ferdy Sambo (dok. pribadi).
Kabar baik untuk Ferdy Sambo (dok. pribadi).

Ambil contoh pemberitaan tentang ekspresi kesedihan seorang polwan yang menangis saat sidang etik Ferdy Sambo beberapa hari lalu. Berita di media menyebutkan polwan tersebut menangis di tengah vonis pemberhentian dengan tidak hormat terhadap Ferdy Sambo.

Lebih banyak sketsa manis muncul di tengah rekonstruksi peristiwa pembunuhan yang digelar beberapa hari lalu. Melalui siaran langsung secara maraton, publik bisa melihat momen-momen manis dan mengharukan antara Sambo dan istrinya.

Momen saat Ferdy Sambo memeluk Putri Chandrawati bisa disaksikan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Demikian pula saat Sambo dengan tangan terikat sempat mengusap pipi sang istri.

Tak berhenti di situ. Saat keduanya akan berpisah seusai rekonstruksi digelar, tampak Putri menyandarkan kepalanya di bahu Sambo. Lalu puncaknya ialah saat Putri memasangkan masker ke wajah sambo yang tampak kesulitan memasang sendiri karena kedua tangannya terikat.

Sebagian orang menganggap hal itu sebagai momen biasa dan spontan. Namun, bagi banyak orang lainnya, spontanitas antara Sambo dan Putri justru mengundang simpati. Hati siapa yang tidak terenyuh melihat sepasang suami istri berpelukan dan saling menopang kepala di tengah situasi sulit yang mereka hadapi.

Narasi pelecehan seksual akan dipertahankan demi membangun simpati publik (dok. pribadi).
Narasi pelecehan seksual akan dipertahankan demi membangun simpati publik (dok. pribadi).
Tidak terlalu mengagetkan jika mulai banyak orang yang diam-diam menaruh simpati pada Ferdy Sambo. Apalagi media terus mengulang-ulang tayangan momen-momen manis tersebut. Dengan narasi yang menyentuh dan musik latar yang sedih, peran media sangat berpengaruh dalam menciptakan rasa simpati dan belas kasihan.

Bahkan, beberapa media mulai mengangkat diskusi tentang layak tidaknya Ferdy Sambo dihukum mati. Sementara beberapa pakar hingga tokoh politik mulai muncul dengan opininya yang terkesan "meringankan" Sambo.

Momen yang menyentuh perasaan? (dok.pribadi).
Momen yang menyentuh perasaan? (dok.pribadi).

Sejumlah media pun tampak menggiring opini publik dengan memunculkan spekulasi bahwa ada skandal antara Putri dan sopir pribadinya. Seolah Sambo telah termakan oleh kebohongan yang dibuat oleh Putri dan sang sopir.

Mengamati kolom komentar di sejumlah unggahan berita di media sosial, mulai mudah dijumpai tanggapan netizen yang menyiratkan simpati pada Ferdy Sambo.

Simpati semacam itu ada kemungkinan semakin menguat andai Ferdy Sambo dan istrinya berhasil "mempertahankan" skenario pelecehan seksual. Hingga kini Sambo masih teguh dengan alasan "menjaga martabat keluarga" sebagai latar pembunuhan. Sedangkan Putri tetap mengaku bahwa dirinya telah dilecehkan oleh Brigadir J.

Laporan pertama tentang dugaan pelecehan seksual memang telah dihentikan penyidikannya oleh polisi. Namun, keuletan Ferdy Sambo dan Putri dalam mempertahankan isu pelecehan seksual akan membuat media dan masyarakat terus memperhatikannya. Selama itu pula simpati publik bisa terus dibentuk.

Ferdy Sambo
Ferdy Sambo "memanfaatkan" Kak Seto untuk menarik simpati publik? (dok.pribadi).

Apalagi setelah Komnas HAM dan Komnas perempuan menyampaikan laporan resmi terkait pembunuhan Brigadir J. Kedua lembaga tersebut menemukan adanya indikasi pelecehan seksual yang dialami oleh istri Ferdy Sambo di Magelang. Kedua lembaga juga merekomendasikan kepada polisi agar mengusutnya.

Laporan dan rekomendasi tersebut menjadi angin segar bagi Ferdy Sambo. Sebab ia seolah mendapat "pembenaran" untuk latar belakang yang menggerakkannya membunuh Brigadi J.

Walau motif pembunuhan dianggap tidak terlalu penting dalam kasus pembunuhan berencana, tapi mendapatkan simpati masyarakat sangat penting bagi seorang tersangka pembunuhan. Dugaan kekerasan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J bisa mempengaruhi proses peradilan untuk meloloskan Ferdy Sambo dari hukuman terberat.

Dan Ferdy Sambo sangat paham bagaimana memanipulasi opini dan simpati publik. Sebagai orang yang matang di dunia reserse dan kriminal, ia lebih cerdik dan cerdas dari yang diduga. Termasuk dalam memanfaatkan orang lain untuk membangun simpati dan rasa iba publik terhadapnya.

Salah satu contohnya saat menerima kehadiran Kak Seto. Lalu kepada media Kak Seto menceritakan bahwa Ferdy Sambo merasa nestapa, prihatin, menangis, dan seterusnya. Disadari atau tidak oleh Kak Seto, dirinya sedang dimanfaatkan oleh Ferdy Sambo untuk menarik simpati masyarakat.

Ditambah dengan pemberitaan yang berulang dari media tentang momen-momen manis  antara Sambo dan istrinya yang menyentuh perasaan, bukan tidak mungkin lama-kelamaan masyarakat akan mulai "memaklumi" kejahatan Ferdy Sambo. Masyarakat yang bersimpati akan menerima latar belakang pembunuhan karena ada pelecehan seksual yang merendahkan martabat keluarga.

Sisi manis di tengah kelamnya kejahatan (dok.pribadi).
Sisi manis di tengah kelamnya kejahatan (dok.pribadi).

Jangan lupakan bahwa orang Indonesia selain mudah iba dan memaafkan, juga mudah lupa. Oleh karena itu, dari yang semula antagonis bukan tidak mungkin Ferdy Sambo pelan-pelan akan mendapatkan sisi yang lebih protagonis.

Cap sebagai pembunuh akan mereda. Ferdy Sambo akan mendapat simpati sebagai pahlawan pembela keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun