Polisi-polisi baik juga ingin ada keamanan dan ketenangan. Tak ingin tersandera oleh oknum-oknum nakal yang kapan saja bisa menciptakan masalah. Bagi polisi-polisi baik, membiarkan kelompok-kelompok nakal sama artinya membuka celah bahwa mereka pun mungkin bisa menjadi korban dari intrik-intrik kotor di kemudian hari.
Namun, sebenarnya tidak hanya polisi nakal dan polisi baik yang ada di pusaran kasus ini. Di antara keduanya ada banyak polisi netral yang sedang menyaksikan.
Polisi-polisi netral pada dasarnya merupakan polisi-polisi baik. Akan tetapi mereka memilih untuk menunggu dan diam. Walau di hati mereka juga ada kecamuk.
Besar harapannya polisi-polisi netral ikut berperan juga. Agar polisi-polisi baik semakin kuat. Sebab menjadi polisi baik tak ringan beban dan tekanannya. Jika tak teguh dan kuat, polisi-polisi baik pun bisa mengendur dan akhirnya memilih netral.
Kalau sudah demikian agaknya kita perlu bersiap seandainya ada akhir yang antiklimaks dari kasus pembunuhan ajudan polisi oleh polisi di rumah polisi ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI