Soal protokol kesehatan juga lumayan. Lebih banyak jamaah yang menggunakan masker dibanding yang tidak.Â
Petugas-petugas dari masjid yang menyelenggarakan salat Id juga terlihat menggunakan masker semuanya. Mungkin keteladanan petugas inilah yang turut membangun kesadaran warga untuk ikut menggunakan masker.
Bukan rahasia lagi jika di kampung-kampung, rendahnya keteladanan tokoh masyarakat termasuk pengurus masjid dan pegawai kelurahan turut mempengaruhi rendahnya kepatuhan warga dalam menerapkan protokol kesehatan selama pandemi Covid-19. Sebaliknya, jika para tokoh tersebut mampu tampil memberikan teladan, maka warga pun akan mengikutinya.
Begitupun yang diperlihatkan khotib. Ia tetap menggunakan maskernya selama menyampaikan khotbah pagi itu.
Khotbahnya sendiri tidak terlalu panjang. Secara umum isinya berupa ungkapan syukur karena Idulfitri tahun ini bisa dirayakan lebih leluasa seiring melunaknya virus Covid-19. Juga berisi pesan agar jamaah melanjutkan kebaikan-kebaikan yang telah dilaksanakan sepanjang Ramadan.
Sekitar pukul 07.10 salat Idulfitri akhirnya selesai. Jamaah segera membubarkan diri.Â
Namun, perjalanan pulang ternyata kembali tersendat seperti saat kedatangan. Salah satunya, lagi-lagi karena penjual balon  sedang dikerubungi pembeli. Lebaran memang punya keberkahan tersendiri.
Selamat Idulfitri. Mohon maaf lahir dan batin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H