Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Saat Sedekah Digital Jadi Andalan, Jangan Lupakan Tetangga Kiri dan Kanan

27 April 2022   19:03 Diperbarui: 27 April 2022   19:09 1009
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertanggungjawaban sedekah digital (dok. pribadi).

Di sisi lain "kesempatan" untuk bersedekah uang juga sangat mudah ditemui sehari-hari. Saat berbelanja atau makan di warung, kotak amal di dekat meja kasir memudahkan pembeli yang ingin bersedekah. Kasir di minimarket pun kerap menanyakan kesediaan kita untuk mendonasikan uang kembalian yang sulit digenapkan. Begitu pula kotak-kotak amal di masjid juga mendorong kita untuk bersedekah dengan uang.

Jadi, prinsip "mudah" dalam sedekah tidak selalu merujuk pada sesuatu yang bisa disedekahkan, tapi juga meliputi kesempatan dan fasilitas pendukung yang memungkinkan orang bersedekah kapan pun dan di manapun.

Kemudahan itu makin terasa berkat kemajuan teknologi dan media sosial. Seperti diketahui bersama banyak orang kini memiliki dan menggunakan dompet digital, sekaligus rajin mengakses media sosial. Saat menemukan informasi  di medsos tentang penggalangan dana atau aksi sosial untuk membantu sesama, biasanya mereka akan segera tergerak untuk bersedekah dengan menggunakan uang elektronik dari dompet digital.

Caranya sangat mudah. Cukup dengan mengklik tautan, lalu diarahkan menuju aplikasi atau halaman donasi. Selanjutnya tinggal mengisi jumlah yang ingin diberikan, memilih jenis uang elektronik, dan melakukan pembayaran. Sedekah digital pun selesai ditunaikan.

Sedekah digital yang hanya membutuhkan beberapa kali sentuhan di layar mengikis alasan keterbatasan waktu. Kita juga tidak dipusingkan dengan persoalan menemukan orang yang perlu disedekahi. Di aplikasi-aplikasi digital tersedia pilihan-pilihan sedekah yang biasanya telah dikelompokkan. Misalnya, sedekah untuk pendidikan, sedekah untuk lansia, sedekah untuk anak yatim, dan sebagainya.

Pertanggungjawaban sedekah digital (dok. pribadi).
Pertanggungjawaban sedekah digital (dok. pribadi).

Pertanggungjawaban dananya pun jelas dan transparan. Sebab selain dicantumkan pihak penggalang dana dan lembaga penyalurnya, kita akan menerima pemberitahuan jumlah dana terkumpul dan waktu penyalurannya. Hal tersebut menghilangkan kekhawatiran yang akhir-akhir timbul akibat penyalahgunaan dana kotak amal untuk kegiatan terlarang. Sekaligus mengatasi keraguan terhadap kotak-kotak amal yang mudah dijumpai di area publik, tapi tidak jelas peruntukkannya.

Berbagai faktor itulah yang akhirnya membuat sedekah digital makin disukai sebagai salah satu cara dan sarana beramal kebaikan. Banyak orang kemudian memasang aplikasi donasi di smartphone sehingga bisa bersedekah kapanpun dan di manapun. Andaikata tidak menggunakan aplikasi khusus donasi, fitur sedekah bisa mudah diakses di aplikasi mobile banking dan dompet digital yang sehari-hari kita gunakan.

Bahkan, kini ada kelaziman baru untuk menyertakan sedekah dengan aktivitas belanja online. Beberapa aplikasi belanja online menghadirkan opsi untuk menambahkan donasi dengan nominal tertentu ke dalam total pembayaran belanja kita.

Secara tidak langsung hal itu menjadi penyeimbang era digital di tengah "kesibukan" kita berinteraksi dengan media sosial, dan smartphone. Kalimat "tidak ada alasan untuk tidak bersedekah" pun menemukan konteks yang baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun