Maka jangan heran jika para afiliator akan dihukum ringan dengan dalih perkataan hakim yang berbunyi: "karena terdakwa berkelakuan baik dan suka beramal".
Privilese ketiga yang akan menjadi penolong para afiliator ialah relasi mereka yang luas dan kuat. Seperti telah disinggung sebelumnya, sejumlah afiliator dan crazy rich memiliki popularitas yang tinggi. Kondisi demikian membawa mereka ke lingkungan pergaulan yang penuh privilese.
Lewat unggahan di media sosial, konten youtube, hingga acara TV, kita bisa melihat kedekatan beberapa afiliator dengan kalangan selebritis, tokoh masyarakat, dan pejabat. Para afiliator dan crazy rich juga suka terlibat dalam acara-acara yang dihadiri oleh orang-orang penting.
Relasi dan lingkungan pergaulan semacam itu mendatangkan privilese tersendiri bagi para afiliator dan crazy rich. Selain privelese sosial, mungkin juga privilese hukum.
Inilah kecemerlangan para afiliator yang sesungguhnya. Meski investasi dan trading yang mereka jajakan hanyalah omong kosong, tapi mereka benar-benar mempraktikan investasi dalam bentuk lain selama ini. Yakni, "investasi keamanan".
Membangun personalitas sebagai sosok yang sopan, ramah, gemar menolong, suka bergaul dengan selebritis dan orang-orang penting merupakan bentuk investasi atau "belanja keamanan". Agar seandainya kelak mereka terjerat hukum, sudah tersedia instrumen perlindungan yang bisa meringankan.
Pada akhirnya, harus diakui bahwa para afiliator investasi bodong dan trading abal-abal yang namanya sedang naik daun sekarang merupakan orang-orang cerdik yang penuh perhitungan.
Slogan "salam profit" yang sering mereka gaungkan pada dasarnya memiliki bunyi asli: "Salam Privilese".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H