CHIPS yang merupakan kependekan dari "Cara Hebat Ikut Penanggulangan Masalah Sosial" bercerita tentang sepak terjang Dono, Kasino, dan Indro sebagai petugas swasta yang melayani masyarakat dalam banyak urusan. Mulai dari mencari kucing hilang, menindak pengendara motor yang ugal-ugalan, hingga mengejar jambret.
Dalam film CHIPS, para petugas swasta mengenakan atribut layaknya polisi. Mereka memiliki kendaraan dinas dan markas. Seperti halnya polisi, petugas CHIPS berpatroli di jalanan dan bisa dihubungi oleh siapa saja yang membutuhkan pertolongan.
Film ini sudah pasti lucu. Namun, kelucuannya tidak sekadar menghibur dan mengocok perut.
Kalau dibedah lebih dalam Film CHIPS memuat kritik dan sindiran yang relevan dengan dengan seruan #PercumaLaporPolisi di era sekarang.
Entah sang sutradara dan penulis ceritanya yang visioner atau kecerdasan trio Warkop dalam memainkan perannya, film CHIPS seolah meramal bahwa suatu saat masyarakat akan membutuhkan "polisi swasta" yang bisa dimintai pertolongan dan diandalkan untuk menangangi sejumlah masalah.
Beberapa scene dalam film CHIPS layak dicermati karena memuat sindiran halus untuk fenomena oknum polisi saat ini. Misalnya, saat Dono, Kasino, dan Indro berhasil menangani jambret lebih cepat dibanding polisi yang datang belakangan. Polisi baru muncul saat Kasino sudah menaklukan sang jambret.
Respon cepat dan sigap yang dipertontonkan CHIPS bisa dipandang sebagai kritik terhadap polisi yang sering lamban dalam menindaklanjuti laporan dan keluhan masyarakat, terutama masyarakat kecil. Bahkan, sekarang ada kecenderungan polisi baru bertindak cepat dan serius jika peristiwanya sudah viral.
Begitupun beberapa scene yang memperlihatkan mudahnya masyarakat menghubungi CHIPS untuk meminta pertolongan sepanjang waktu. Ketika Indro mendapatkan telepon tengah malam tentang adanya percobaan bunuh diri, ia segera berangkat menuju lokasi. Sama halnya ketika Kasino bertindak cepat ketika seorang wanita membutuhkan pertolongan untuk mencari kucingnya yang hilang.
Keseriusan CHIPS tersebut menjadi kritik sekaligus koreksi atas perilaku beberapa polisi yang mencuat belakangan. Bukannya melayani masyarakat, oknum-oknum polisi justru menambah beban korban dan memicu ketidakpastian hukum. Ada korban pelecehan seksual yang melapor meminta pertolongan justru dilecehkan ulang oleh oknum polisi. Seorang warga yang melaporkan kejahatan justru disuruh untuk menangkap sendiri pelakunya oleh polisi.
Pembawaan Dono, Kasino, dan Indro yang lucu, ramah, dan kadang polos sebagai petugas CHIPS juga bisa dipinjam untuk menyindir perilaku oknum-oknum polisi sekarang yang arogan dan tidak ramah kepada masyarakat.
Satu lagi yang menarik ialah saat Kasino "memeras" atasannya yang ketahuan berpacaran di hutan. Dengan kode "Jangkrik Bos", Kasino berhasil memaksa sang atasan untuk memberikan sejumlah uang sebagai ongkos tutup mulut.