Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Para "Manusia Aneh" dan Seorang Ibu yang Meminta Hand Sanitizer di Bilik ATM

21 Januari 2022   12:45 Diperbarui: 21 Januari 2022   13:01 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hand sanitizer (dok.pribadi).

Sesuatu yang mengejutkan tiba-tiba terjadi. Sesaat sebelum memasukkan kartu ke dalam mesin, ada suara dari sebelah yang membuat saya spontan menoleh. Seorang ibu dengan suara pelan meminta hand sanitizer. Rupanya ia baru saja menyudahi transaksi dan ingin segera membersihkan tangannya.

Tanpa pikir panjang saya meraih hand sanitizer dari atas mesin ATM. Sedangkan sang ibu sudah meyodorkan kedua telapak tangannya.

Kepadanya saya berikan dua semprotan hand sanitizer ke tangan kanan dan kiri. Sang ibu dengan cepat menggosok tangannya. Setelah mengucap terima kasih, ia pun keluar meninggalkan saya yang baru akan bertransaksi.

Peristiwa yang berlangsung sangat cepat itu lumayan membekas bagi saya. Seorang ibu tak gengsi meminta hand sanitizer kepada orang asing.

Jika ia tidak punya atau lupa membawa hand sanitizer sendiri, sebenarnya ia bisa dengan mudah memanfaatkan hand sanitizer yang tersedia di depan bilik ATM. Bisa pula ia mencuci tangannya dengan air dan sabun di westafel portabel di dekat area parkir ATM. Namun, ternyata ia meminta hand sanitizer milik orang lain di dekatnya.

Tak mengenal siapa ia dan tak sempat kembali bertemu dengannya saat keluar dari bilik ATM, saya bisa memperkirakan beberapa hal tentang sang ibu.

Besar kemungkinan ia bukan golongan "manusia aneh". Sang ibu mungkin juga lelah dengan keadaan ini. Akan tetapi ia bukan tipe manusia yang gampang marah jika diingatkan untuk mencuci tangan. Ia tidak akan mudah tersinggung jika ada orang lain yang menyodorkan masker kepadanya. Sebab ia sendiri sudah cukup sadar untuk menjaga diri. Tidak perlu menunggu diingatkan oleh orang lain, sang ibu sudah siap dengan maskernya dan paham pentingnya membersihkan tangan sesegera mungkin saat ada kesempatan untuk melakukannya.

Inisiatifnya meminta hand sanitizer dari orang lain mengisyaratkan kepeduliannya untuk menjaga diri sendiri. Ini tidak selalu bermakna egois. Sebab untuk bisa peduli pada orang lain, seseorang perlu lebih dulu peduli pada diri sendiri.

Lagipula dengan segera membersihkan tangan ia telah mengurangi risiko dari kebiasaan banyak orang yang gampang meremehkan situasi. Banyak orang menganggap tidak perlu rajin cuci tangan jika berada di tempat yang kelihatannya bersih. Tidak perlu pakai masker jika hanya berbincang dengan satu atau dua orang saja. Pakai masker dan cuci tangan hanya perlu dilakukan di tempat-tempat yang ramai dan kotor.

Kepedulian sang ibu untuk segera membersihkan tangannya pada dasarnya telah ikut melindungi orang lain dan siapapun yang akan ditemuinya setelah meninggalkan bilik ATM.

Satu yang tak kalah penting dan layak direnungkan ialah sang ibu tak gengsi atau malu untuk meminta hand sanitizer pada orang lain di tempat umum. Sedangkan banyak di antaran kita mungkin enggan melakukannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun