Langkah kedua ialah membuat kuah soto. Satu ceker ayam, satu batang sereh dan daun salam direbus dengan air sampai mendidih. Sambil menunggu mendidih, haluskan bawang putih, garam, pala, dan sedikit merica.Â
Campuran bumbu itu kemudian dimasukkan ke dalam rebusan. Tambahkan lagi sedikit kaldu instan. Setelah mendidih, masukkan potongan daun bawang ke dalam kuah. Jadilah kuah soto rumahan.
Sudah tentu rasa kuah soto sangat bergantung pada selera dan jumlah bumbu yang dimasukkan. Kuah soto yang saya buat di atas tergolong minimalis. Namun, rasanya cocok dengan kebutuhan saya. Paling tidak ketika lidah sedang tidak bisa mencecap beberapa rasa, kuah soto ini bisa saya nikmati.
Bagi saya yang penggemar soto, racikan soto rumahan ini mampu membangkitkan dan menjaga nasfu makan saya yang sempat turun saat terpapar Covid-19. Kuahnya yang hangat lumayan bersahabat dengan kerongkongan dan lambung.Â
Hal baik lainnya ialah dalam semangkuk soto bisa didapatkan banyak unsur gizi karena banyak bahan dan komposisi yang digunakan.
Walau demikian saya tetap lebih memilih menikmati soto rumahan dalam kondisi normal dan sehat. Sebab terpapar Covid-19, meskipun gejala ringan, bagi saya tidak mengenakkan.
Oleh karena itu, tetaplah jaga diri. Jika harus menyantap soto di warung atau restoran, terapkan protokol kesehatan sebaik mungkin. Akan lebih baik jika memesan untuk dibungkus dan dibawa pulang. Kalau ingin tantangan dan kepuasan yang berbeda, cobalah membuat sendiri soto rumahan.