Selanjutnya tuangkan air mendidih ke dalam poci. Tutup poci dan diamkan selama 5-7 menit. Campuran daun teh di dalamnya akan melimpahkan rasa, aroma, dan warna terbaiknya.
Sementara menunggu proses "reaksi" di dalam poci, siapkan gula batu dan cangkir. Percayalah manis gula batu merupakan manis yang paling tepat untuk mendapatkan teh "Nasgitel".
Kini teh di dalam poci siap untuk dituang ke dalam cangkir. Begitu dituang aroma khas segera menyeruak. Bagi saya harum khas teh sangat menyegarkan layaknya aromaterapi.
Ketika cairan coklat kemerahan yang pekat telah mengisi cangkir dan merendam gula batu, tunggulah lagi sebentar. Beri waktu agar gula batu larut dan manisnya melebur bersama teh. Saat itulah teh "Nasgitel" telah sempurna untuk diseruput.
Perjalanan rasa teh "Nasgitel" seperti di atas mengandung pelajaran yang penuh makna. Bahwa dalam hidup semuanya perlu proses. Dan kita sering harus memulainya dengan langkah yang pahit dan tidak mudah. Butuh kesabaran serta keteguhan untuk melaluinya agar hasil yang manis bisa diraih.
Namun, kehidupan juga merupakan siklus. Ada berbagai hal yang harus diulang sehingga kita perlu menempuh proses-proses yang sama secara berulang. Tempuh dan nikmatilah semua prosesnya dan rasakan kebaikan-kebaikan yang menjadi balasannya.
Proses menyeduh teh di dalam poci, lalu menuangkannya ke dalam cangkir dan membiarkan gula batunya larut perlahan membawa saya pada kebaikan rasa. Proses yang sejauh ini tak pernah gagal memberikan saya secangkir teh "Nasgitel" yang nikmatnya tak pernah salah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H