Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

"Hari Lebaran" Ismail Marzuki, Tonggak Tren Lagu Religi di Indonesia

22 April 2021   19:10 Diperbarui: 22 April 2021   19:20 3332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau masih hidup, Ismail Marzuki berusia 107 tahun pada 2021 ini. Ia pasti akan senang dan bangga karena salah satu karyanya jadi abadi dan terus disenandungkan hingga kini.

Banyak di antara kita pasti familier dengan liriknya. Saya cuplikan sedikit berikut ini.

setelah berpuasa satu bulan lamanya/berzakat fitrah menurut perintah agama
minal aidin wal faizin/maafkan lahir dan batin
selamat para pemimpin/rakyatnya makmur terjamin

Itulah lagu "Hari Lebaran" yang diciptakan Ismail Marzuki sekitar tahun 1950 dan sejak 1960-an menjadi lagu yang sangat populer.

Banyak masyarakat Indonesia pasti tidak menyadari kalau Hari Lebaran sudah sangat tua usianya. Banyak pula yang tidak tahu kalau itu merupakan karya Ismail Marzuki. Terlalu populernya lagu ini memang cenderung membuat banyak pihak tak menaruh perhatian pada sosok di belakang nada dan liriknya.

Menurut saya Hari Lebaran bisa dianggap sebagai juaranya lagu religi bertema Ramadan dan Idulfitri. Menjadi semacam soundtrack wajib dalam banyak acara menjelang dan saat lebaran.

Yang membuat saya menyukai lagu ini ialah iramanya yang rancak dengan banyak melodinya yang patah-patah (staccato). Liriknya yang mudah diingat dan iramanya yang riang membuat Hari Lebaran gampang diterima dan asyik didengarkan, baik saat dinyanyikan oleh anak-anak, orang dewasa, maupun orang tua.


Sudah 70 tahun Hari Lebaran melintasi zaman. Menjadi saksi pengiring jutaan cerita Ramadan dan Idulfitri masyarakat Indonesia. Lagu ini bisa dianggap sebagai tonggak bagi tren lagu religi Islam.

Kini lagu-lagu selalu terdengar sepanjang hari di tengah puasa yang sedang dijalani. Banyak musisi, penyanyi, grup vokal, dan grup musik sengaja menjadikan Ramadan sebagai momentum untuk memperkenalkan karya barunya. Bahkan, ada beberapa di antara mereka yang secara rutin meluncurkan single religi pada Ramadan setiap tahun.

Tak mesti lagu religi yang baru, lagu-lagu religi lama yang sudah populer juga banyak dimutakhirkan aransemennya khusus untuk menyambut Ramadan dan lebaran. Lagu-lagu itu dibawakan ulang oleh penyanyi-penyanyi masa kini. Termasuk Hari Lebaran yang entah sudah berapa banyak penyanyi dan masyarakat biasa yang menyanyikannya dengan berbagai aransemen.

Selain irama dan melodinya, saya juga senang dengan lirik lagu ini. Sayangnya jarang kita dengar versi lengkap Hari Lebaran dibawakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun