Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Penampakan Gagah Gunung di Jogja dan Jateng, Dijamin Bukan "Tempelan"

19 Februari 2021   08:34 Diperbarui: 19 Februari 2021   08:58 1580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puncak Slamet/foto 7 (dok. pri).

Mungkin berbeda reaksinya dengan orang-orang desa atau mereka yang tinggal di daerah lain, katakanlah di Jawa Tengah dan DIY. Oleh karena langit di Jawa Tengah dan DIY masih lebih baik dibanding Jakarta, serta kebetulan ada banyak gunung di dua daerah ini, maka penampakan gunung sudah menjadi pemandangan sehari-hari.

Seperti foto-foto dalam artikel ini yang saya jepret dari berbagai tempat di Jawa Tengah dan DIY selama kurun waktu 10 tahun terakhir. Ada yang saya potret dengan kamera smartphone, kamera saku, dan DSLR. Ada yang saya edit dengan Lightroom, ada pula yang hanya disesuikan sekadarnya dengan program sederhana pada laptop Windows dan Macbook.

Izinkan saya ceritakan sedikit setiap foto tersebut dengan urutan foto paling atas merupakan foto nomor 1 dan seterusnya sampai foto paling bawah di akhir artikel merupakan nomor 8.

Merapi dan Merbabu/foto 4 (dok. pri).
Merapi dan Merbabu/foto 4 (dok. pri).

Foto nomor 1 memperlihatkan kegagahan Gunung Merapi yang tertangkap mata dan kamera saya dari sudut utara kampus UGM. Bentang langit yang diisi oleh Merapi serta rumah-rumah sebagai obyek di bawahnya.

Orang Jogja, terutama yang beraktivitas di kampus UGM atau melewati kawasan ini pasti sudah biasa melihat penampakan Merapi. Tanpa harus menggunakan lensa kamera yang canggih, pada saat kondisi menguntungkan siapapun bisa dengan jelas menangkap Merapi secara berulang pada waktu yang berbeda. Seperti foto nomor 2 ketika pemandangan yang hampir sama kembali saya dapati dari titik lokasi yang tak jauh bergeser.

Foto nomor 3 juga memperlihatkan penampakan Gunung Merapi. Kali ini saya mengambilnya secara dekat, hanya sekitar 3 km sebelum puncak. Dijepret sekitar setahun setelah erupsi besar pada 2010, saya masih ingat betapa saya gemetar melihat moncong Merapi yang menganga lebar. Apalagi tempat ini sering saya datangi sebagai tempat penelitian keanekaragaman Anggrek.

Merapi dan Merbabu tetap bersama di kala senja/foto 5 (dok. pri).
Merapi dan Merbabu tetap bersama di kala senja/foto 5 (dok. pri).
Merapi kembali saya jumpai dari Klaten seperti foto nomor 4. Lokasi pengambilan foto tak jauh dari rumah kakek saya di Kecamatan Wedi. Istimewanya kali ini Merapi tak sendiri. Ia tampak gagah ditemani dengan karibnya, Merbabu. Keduanya berpadu melingkungi obyek sawah dan pepohonan di bawahnya.

Merapi dan Merbabu lagi-lagi muncul bersama pada suatu senja seperti foto nomor 5. Kali ini saya mengambilnya di depan rumah kakek. Langit yang menguning dan bentangan kabel listrik menjadi tak menutupi gagahnya kedua gunung.

Gunung Slamet/foto 6 (dok. pri).
Gunung Slamet/foto 6 (dok. pri).
Berikutnya saya berlibur ke Jawa Tengah, tepatnya di Pratin, Purbalingga, tempat yang dikenal sebagai salah satu lokasi terbaik untuk menikmati alam pegunungan secara aman. Hasilnya ialah foto nomor 6 di mana Gunung Slamet terlihat jelas dan gagah. Begitu pula langitnya yang bersih dan cerah sehingga gunung akan tampak setiap saat.

Puncak Slamet/foto 7 (dok. pri).
Puncak Slamet/foto 7 (dok. pri).
Masih di Purbalingga, sedikit bergeser saya mendapatkan foto nomor 7. Puncak Gunung Slamet terlihat menggetarkan hati. Menyembul di tengah awan, Slamet seperti raksasa di ketinggian cakrawala.

Terakhir ialah penampakan cantik si kembar Sindoro dan Sumbing. Dua gunung di Jawa Tengah ini sering terlihat jelas pada pagi hari seperti foto nomor 8. Ukuran keduanya yang terlihat hampir sama, bagaikan kakak dan adik yang melingkungi alam sekelilingnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun